DENPASAR--Jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana, Jumat (9/4), diserahterimakan dari Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan kepada Brigjen TNI Rachmat Budiyanto. Serahterima dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, berlangsung di Lapangan Puputan Badung, Denpasar.
Dalam sambutannya Toisutta mengatakan, sebagai alat negara di bidang pertahanan negara, Kodam harus melaksanakan politik negara. Karena itu, jajaran komando utama TNI AD ini harus melakukan pembinaan kesiapsiagaan untuk melakukan operasi perang dan operasi selain perang. Peran di lingkungan Kodam IX/Udayana, jelas mantan Pangkostrad itu, semakin berat karena kondisi geograis wilayahnya merupakan rangkaian kepulauan mulai dari Bali hingga gugusan kepulauan Provinsi NTT.
"Di satu sisi wilayah Kodam IX/Udayana dipandang sebagai kekayaan lantaran menjadi tujuan utama wisata dunia. Tetapi di sisi lain mengandung kerawanan, baik berupa pelanggaran hukum, perdagangan obat terlarang hingga aktivitas terorisme berskala internasional," katanya.
Toisutta juga menyinggung secara khusus tentang kondisi geografis Provinsi NTT yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Dia mengingatkan agar jajaran komando utama TNI AD harus mampu menjadi garda terdepan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Salah satu caranya sebut KSAD, dengan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan darat di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu.
Upacara serah terima jabatan ditandai dengan penyerahan pataka Komando Daerah Militer IX/Udayana, Praja Raksaka dari Pandjaitan kepada Budiyanto oleh Toisutta. Sebelumnya, dilakukan penggantian tanda pangkat dan penyerahan tongkat komando kepada Budiyanto.
Pandjaitan, alumni Akademi Militer 1977 selanjutnya mendapat tugas baru sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Sedangkan Budiyanto, alumni Akmil 1976, sebelumnya menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
