Rabu 26 May 2010 21:51 WIB

Puluhan Biksu Lakukan Pindapata di Magelang

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Menjelang Waisak, puluhan biksu melakukan prosesi pindapata, yakni mengumpulkan sedekah dari umat di Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/5). Sekitar 54 biksu dari Sangha Theravada, Mahayana, dan Tantrayana melakukan pindapata. Prosesi diawali dengan sembahyang bersama di Kelenteng Liok Hok Bio di Jalan Pemuda Magelang.

Usai sembahyang para biksu berjalan berurutan menyusuri trotoar sepanjang Jalan Pemuda menuju arah selatan di kawasan pertokoan pecinan Kota Magelang. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yakni di sebelah timur dan barat jalan.

Setelah sampai di pertigaan Pasar Rejowinangun, mereka balik menuju arah kelenteng dengan bergantian posisi, yang semula di sebelah barat pindah ke sebelah timur jalan dan sebaliknya.

Setiap biksu membawa wadah berwarna putih perak sebagai tempat sedekah.

Wadah tersebut yang dijadikan tempat uang yang diberikan oleh umat Buddha yang telah menunggu di depan toko untuk memberikan sedekah berupa uang yang dimasukkan dalam amplop. Biksuni dari Majelis Maju Bumi, Wiryaguna, mengatakan prosesi pindapata merupakan tradisi yang dilakukan Sang Buddha, yakni berjalan dengan membawa bejana dan para umat bisa memasukkan makanan ke dalam bejana tersebut.

"Hal ini mengajarkan pada kami untuk melatih diri menerima apa adanya dan memberikan kesempatan pada umat untuk berbuat kebaikan," katanya. Di Thailand, kata dia, tradisi pindapata sampai sekarang masih berlangsung, sementara di Magelang diselenggarakan setiap menjelang Waisak.

Ia mengatakan umat yang memberikan sedekah kepada anggota sangha merupakan perbuatan mulia. "Kegiatan ini sangat mulia sekali dilakukan bersamaan menjelang perayaan Waisak," katanya.

Seorang umat, Hartono, mengatakan hampir setiap menjelang Waisak menyempatkan diri memberikan sedekah kepada para biksu pada prosesi pindapata. "Kami senang bisa beramal. Secara suka rela kami memberikan sedekah kepada para biksu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement