Kamis 01 Jul 2010 00:08 WIB

Pesawat Israel Kembali Dilarang Masuki Zona Terbang Turki

Red: Ririn Sjafriani
Pesawat militer dengan bendera Israel dibelakangnya.
Foto: israelforum.com
Pesawat militer dengan bendera Israel dibelakangnya.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL--Turki untuk kedua kalinya melarang pesawat militer Israel memasuki wilayah udaranya, sebagai pembalasan serangan serdadu negara Yahudi itu terhadap armada pembawa bantuan untuk Gaza, kata seorang dilomat, Selasa (29/6).

"Ada dua permintaan bagi izin terbang itu dan kami menolaknya," kata seorang diplomat yang tidak bersedia namanya disebutkan.

"Ini tidak berarti bahwa kami akan menolak semua pesawat di masa depan tetapi kami akan memilahnya satu per satu," tegasnya, dan menambahkan pesawat-pesawat sipil tetap tidak terkena larangan itu karena itu satu "kewajiban internasional."

Serangan 31 Mei terhadap armada, yang menewaskan delapan aktivis Turki dan seorang warga AS keturunan Turki, menyebabkan hubungan Turki dan Israel yang sudah tegang menjadi semakin tegang, dengan Ankara memanggil pulang duta besarnya dan membatalkaan tiga pelatihan militer gabungan.

Kedua negara itu adalah sekutu dekat sejak perjanjian kerja sama militer tahun 1996 sebelum hubungan mereka tegang di tengah-tengah kecaman keras Turki terhadap perang Israel di Gaza yang dimulai Desember 2008.

Para pejabat Turki tidak merinci pesawat-pesawat yang ditolak itu, tetapi Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, Senin mengatakan sebuah pesawat militer Israel yang menuju Polandia dilarang terbang melintasi wilayah udara Turki segera setelah serangan terhadap armada itu.

Media Turki yang mengutip berita surat kabar Israel Yedioth Aharonot memberitakan pesawat militer itu membawa delegasi militer 100 perwira ke bekas kamp Nazi Auschwitz.

Surat kabar Turki berbahasa Inggris Hurriyet Daily , Senin memberitakan sebuah pesawat kedua dilarang melintas wilayah udara Turki, tetapi tidak merinci lebih jauh.

Menteri Transportasi Israel, Yisrael Katz dalam sebuah pernyataan, Senin (28/6) mengatakan negara itu telah memberitahu perubahan prosedur untuk memasuki wilayah udara Turki.

Penolakan izin terbang di wilayah udara itu "adalah akibat kemarahan di Turki terhadap serangan Israel tersebut," kata juru bicara kementerian luar negeri Turki Barak Ozugergin dalam jumpa wartawan di Ankara.

"Kami telah mengumumkan akan melakukan tindakan-tindakan jika tuntutan-tuntutan kami tidak dipenuhi."

Turki menegaskan pihaknya menuntut Israel meminta maaf atas pembunuhan itu, memberikan ganti rugi kepada keluarga para korban, menyetujui penyelidikan internasional, membebaskan tiga kapal Turki dalam operasi penyerbuan itu dan mencabut blokade terhadap Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement