Rabu 04 Aug 2010 03:50 WIB

BI Perkirakan Inflasi pada 2011 di Kisaran 4,5 %

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Darmin Nasution memperkirakan tingkat inflasi di Indonesia akan semakin menurun dalam jangka menengah dan bergerak pada sekitar 4,5 persen tahun depan. "Arahnya sedang bergerak ke 4,5 persen plus minus satu tahun depan ini," kata Darmin di Jakarta, Selasa (3/8).

Darmin mengatakan penurunan tingkat inflasi itu akan terus terjadi hingga tahun-tahun berikutnya. "Beberapa tahun kemudian kita akan bergerak ke 4 plus minus satu, situasi makin baik kok, kalau ada yang bilang jelek jangan percaya," ujarnya.

Darmin menilai inflasi tahun ini memang masih akan mengalami tekanan dari dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Namun ia optimistis pasokan bahan kebutuhan masyarakat akan aman sehingga tidak berdampak pada inflasi. "Tentu saja kita monitor dan bahas betul hitungannya berapa, jangan anggap kita tidak lakukan apa-apa," ungkapnya

Darmin menjelaskan inflasi Juli yang sebesar 1,57 persen sebagian besar disumbang oleh bahan pangan yaitu 1,08 persen. Oleh karena itu, masih ada peluang turun dengan hasil panen dan pasokan yang lancar. "Ada juga dampak biaya perpanjangan STNK, tapi itu kan sekali saja, bulan berikutnya tidak lagi," katanya.

Menurut dia, pergerakan inflasi dalam 2-3 tahun ke depan akan berkisar pada level 4 persen plus minus satu seperti tren yang terjadi di negara tetangga. "Filipina yang juga negara kepulauan sudah bisa menahan inflasinya pada 4-3 persen, kita juga bisa mengarahkan inflasi seperti Filipina," tegasnya.

Darmin menambahkan tugas BI adalah menetapkan BI rate (suku bunga patokan) agar bisa mengarahkan inflasi pada level yang diinginkan. "Kita bukan hanya lihat IHK (Indeks Harga Konsumen) tapi juga inflasi inti. Kita tentukan BI rate untuk menggiring inflasi tahun depannya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement