Selasa 21 Sep 2010 08:11 WIB

Pelatihan Pengamanan untuk Pecalang

Rep: ahmad baaras/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,

DENPASAR - Puluhan polisi adat Bali atau yang lebih dikenal dengan sebutan pecalang, Senin (20/9) kemarin mengikuti pelatihan tentang cara dan prosedur pengamanan, khususnya mengenai pengamanan acara-acara kenegaraan. Acara yang diselenggarakan oleh Pemkot Denpasar selama dua hari, dibuka Kepala Badan Kebangpolinmas Wenten Suparlan.

"Sebagai salah satu unsur pengamanan dalam masyarakat, peran pecalang kedepan akan semakin penting," kata Wenten membacakan sambutan tertulis Walikota Denpasar, Rai Dharmawijaya Mantra.

Dikatakan, dengan berpegang kepada kearifan lokal nusantara, yakni Bhineka Tunggal Ika, diharapkan para pecalang dapat menyikapi fenomena pluralisme dan secara nyata mampu membawa Indonesia kokoh sebagai negara kesatuan. Dalam kondisi masyarakat Denpasar yang majemuk dan multietnik, semboyan Bhineka Tunggal Ika sangat tepat untuk dijadikan pegangan bagi para pecalang dalam melaksanakan tugasnya.

Pelatihan pecalang, sudah dilaksanakan di Denpasar sebanyak empat kali, dengan jumlah total peserta latihan mencapai 200 orang dari 35 desa pakraman se Bali. Saat ini jumlah pecalang di Bali mencapai 3.000 orang.

Di Bali pecalang sudah memiliki nama yang cukup baik dalam hal mengatur keamanan dan hal itu memberikan kesan positif di kalangan wisatawan, sehingga wisatawan tidak ragu-ragu untuk berkunjung ke Bali khususnya Denpasar. Karena itu kata Rai Mantra dalam sambutannya, masyarakat agar ikut menjaga keamanan dan keseimbangan dalam masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengharapkan peserta pelatihan dapat cepat tanggap dalam membaca situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Dan selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement