Jumat 12 Nov 2010 01:44 WIB

Mitos tak Dapat Menyusui Pascabencana Harus Ditepis

Rep: Prima Restri / Red: Endro Yuwanto
Pengungsi anak korban Merapi
Foto: Tahta/Republika
Pengungsi anak korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mitos yang berkembang seputar menyusui di kala bencana dan pascabencana, misalnya di Merapi, banyak yang menyesatkan. Hal ini dipaparkan di sela acara 'One Asia Breastfeeding Partners Forum 7' yang berlangsung 9-12 November 2010 di Jakarta oleh Ketua Sentra Laktasi Indonesia, Utami Roesli.

Beberapa hal yang perlu dipahami seputar ibu menyusui di tengah kondisi darurat bahwa stres tidak menyebabkan ASI kering. Jika kering hanya reaksi sementara, seperti reaksi fisiologis lainnya. Dan mitos lain yang perlu ditepis, sekali menghentikan menyusui, tidak dapat menyusui lagi. Dipaparkan jika bayi mendapat susu formula,ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara dengan tehnik relaktasi dan dukungan yang tepat.

Disebutkan Utamu, salah satu lokasi pengungsi Merapi yang menjaga keberlangsungan ibu menyusui dengan baik adalah Kabupaten Klaten. Karena mereka memiliki banyak konselor ASI yang siap terjun memberikan dukungan pada pengungsi yang sedang menyusui.

Karena itu, Utami tidak menginginkan kembali terjadi penurunan jumlah ibu menyusui pascabencana seperti tsunami Aceh. ''Saat itu, dari hanya 27 persen bayi mengkonsumsi susu formula, menjadi 80 persen bayi mengkonsumsi susu formula pascabencana tsunami,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement