Selasa 04 Jan 2011 03:18 WIB

Ini Dia 3 Pertanyaan Utama Tentang Isu Terorisme

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Tragedi hancurnya menara kembar WTC, New York baru diperingati September lalu, dan peringatan sepuluh tahun masih 10 bulan lagi. Setiap tahun, isu terorisme kian menumpuk rasa kebencian dunia Barat terhadap dunia Islam.

Dunia barat berkilah terorisme identik dengan Islam. Sementara dunia Islam yang sulit untuk membela diri berpandangan sebaliknya, terorisme bukanlah Islam. Terorisme adalah kendaraan pihak-pihak yang ingin menelanjangi dunia Islam.

Tak hanya menciptakan kebencian, serangan terhadap menara kembar WTC, New York segera melahirkan istilah baru yakni "Perang melawan Terorisme". Perang ini sudah memasuki tahun kesepuluh sejak AS memutuskan kebijakan agresif di era Presiden Bush. Hampir 10 tahun berjalan, muncul tiga pertanyaan utama seputar isu tersebut. Berikut tiga pertanyaan itu seperti dikutip dari Radio Nederland, Senin (3/12).

1. Di mana jumlah korban paling banyak dalam perang melawan terorisme 10 tahun terakhir?

Tidak ada angka yang pasti tapi Irak berada pada urutan paling atas. Sejak serangan Amerika dan Inggris pada 2003, menurut WikiLeaks, hampir 110 ribu orang tewas. Di Afganistan, negara lain yang menjadi ajang perang terorisme, sejak 2001 sudah jatuh puluhan ribu korban tewas. Di Pakistan, Yaman dan negara bagian Rusia Chechnya sudah ribuan orang tewas.

2. Aksi teroris paling parah apa yang terjadi setelah 11 September?

Penyanderaan sekolah di Beslan oleh teroris Chechnya pada 1 September 2004 dianggap paling parah. Setelah tiga hari menduduki sekolah, tentara Rusia menyerbu sekolah dan akibatnya lebih dari 330 orang tewas. Kebanyakan para korban adalah anak-anak.

Pada Oktober 2002 di Pulau Bali 202 orang tewas dalam serangan bom di sebuah klub malam. Pada 11 Maret 2004, empat kereta di Madrid menjadi sasaran, 191 orang tewas dan 1800 luka-luka. Setahun kemudian terjadi serangan di London dengan 56 korban tewas.

3. Siapakah dedengkot teroris yang sudah ditangkap?

Tangkapan paling besar kemungkinan besar Khalid Sheikh Mohammed, otak di balik serangan 11 September. Ia juga terlibat dalam berbagai serangan lain. Khalid sekarang ditahan di Guantanamo Bay dan terancam hukuman mati.

Warga Prancis Zacarias Moussaoui, yang juga dikenal sebagai pembajak ke-20, diganjar hukuman seumur hidup di Amerika Serikat.

Noordin Mohammed Top dari Jemaah Islamiyah yang terlibat dalam serangan di Bali, ditembak mati oleh polisi Indonesia pada 2009. Pada Juni 2006, Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin Al-Qaeda di Irak, tewas karena serangan bom Amerika Serikat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement