Jumat 11 Feb 2011 18:18 WIB

BKSDA Minta Warga Hentikan Membunuh Beruang Madu

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh meminta warga berhenti membunuh beruang madu. Kepala BKSDA Tapaktuan, Aceh Selatan, Safwan yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat menyesalkan tindakan warga yang telah membunuh seekor beruang madu dewasa di Desa Kuta Trieng Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kamis (10/2) sore. "Warga beramai-ramai memburu dan membunuh satwa langka itu, memang sudah dua pekan beruang yang memiliki berat sekitar 70 kg itu memangsa dan merusak dinding rumah warga." kata Safwan.

Ia juga berharap warga agar tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa dilindungi itu, pihaknya juga sedang berupaya menanggulanginya. Berkeliarannya beruang madu di pemukiman penduduk dan memangsa ternak unggas merupakan kasus yang pertama di kabupaten yang berada di kaki gunung Bukit Barisan itu.

Pihaknya juga telah menghubungi BKSDA Provinsi Aceh untuk membantu penanganan agar satwa liar itu dapat ditangkap atau digiring kembali ke habitatnya. Safwan meminta warga untuk melakukan penanggulangan dengan cara mengusir beruang dengan api atau sering membuat api unggun didaerah yang menjadi lintasannya, sambil menunggu perangkap yang didatangkan dari Banda Aceh.

Sebelumnya, anggota DPRK Aceh Selatan, Azmir mengatakan dibunuhnya satwa dilindungi itu oleh warga akibat kekecewaan warga terhadap BKSDA yang tidak melakukan penanganan. "Sudah dua pekan lebih beruang itu berkeliaran di pemukiman penduduk, aparat desa bahkan Muspika sudah melaporkan kasus itu ke BKSDA, namun hingga saat ini juga belum ditangani," kata Azmir.

Beruang yang telah merusak dinding rumah Usman (60) warga Desa Kuta Trieng dan memangsa puluhan ternak unggastidak hanya berkeliaran pada malam namun juga siang hari. Anggota Dewan dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) mengatakan berdasarkan keterangan dari masyarakat diperkirakan masih terdapat dua ekor beruang lainnya di pemukiman Desa Kuta Trieng, panton Pawoh, Pante Geulima, Ie Klung dan Pulo Ie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement