Ahad 20 Mar 2011 23:29 WIB

Warga Papua Diminta Waspada Teror Bom

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SENTANI--Wakil Bupati Jayapura, Papua, Zadrak Wamebu, minta warga waspada terhadap teror bom yang sedang marak terjadi dalam satu pekan ini dengan berbagai modus. "Dengan kondisi seperti ini, siapa saja bisa menerima paket, termasuk kita di Papua paling timur Indonesia, kata Wakil Bupati Zadrak Wamebu, saat menghadiri peresmian kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Jayapura, di Sentani, Minggu.

Ia mengatakan, jangan sampai semua perhatian hanya tertujuh pada ibukota negara saja, ketika tiba-tiba provinsi tertimur Indonesia ini dikagetkan dengan teror bom yang dilakukan oleh orang yang sengaja mengacaukan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) ini. Apalagi, kata dia, Kabupaten Jayapura adalah pintu gerbang Provinsi Papua dan dalam satu hari ratusan orang yang berkunjung ke daerah ini dengan berbagai tujuan.

Untuk itu, kata dia, jika ada masyarakat yang menerima paket kiriman harus berhati-hati, jika mencurigakan segera hubungi pihak kepolisian terdekat untuk dilakukan pengamanan. Meskipun kepolisian sudah melakukan langkah-langkah preventif, tetapi masyarakat tetap diminta meningkatkan kepekaan sosial terhadap orang-orang yang hadir di sekitarnya apalagi yang belum dikenal baik.

"Kepekaan sosial masyarakat harus diterapkan dengan sistem wajib lapor ke RT dan RW," kata Zadrak Wamebu. Sebagaimana diketahui teror bom bagi masyarakat Indonesia mulai pada Selasa (15/3) di tiga lokasi sekaligus dengan pelaku seorang pria tidak dikenal mengirimkan paket bungkusan buku.

Pengiriman paket bom ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere, dan tokoh Pemuda Pancasila dan Yapto S Soeryosumarno. Kemudian Pada Kamis ancaman paket bom dikirimkan kepada musisi Ahmad Dani.

Paket bom yang dikirim pelaku kepada Ulil sempat meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur Komisaris Polisi Dody Rahmawan mencoba menjinakkannya.

Ledakan paket bom berupa buku itu melukai tiga orang yakni Kompol Dody Rahmawan hingga telapak tangannya terputus, Ipda Bara Libra Sagita serta petugas satpam Mulyana. Beberapa kantor intansi dan kabupaten lain di Indonesia juga mulai mendapat teror bom dengan modus paket buku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement