Rabu 08 Jun 2011 06:24 WIB

Afghanistan: Hapus 50 Tokoh Taliban dari Daftar Hukuman PBB

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Pejabat Afghanistan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mencabut hukuman terhadap sekitar 50 tokoh Taliban, kata diplomat senior pada Selasa, di tengah upaya rujuk bangsa. Panitia hukuman Al Qaida dan Taliban dewan itu diperkirakan memutuskan menghapus atau tidak nama itu --termasuk anggota Dewan Tinggi Perdamaian, yang didirikan pada tahun lalu oleh Presiden Hamid Karzai untuk pembicaraan dengan Taliban-- pada tengah bulan ini.

Pejabat Barat di Kabul menyatakan mencoba untuk membuat saluran komunikasi dengan pemimpin Taliban, tapi menekankan bahwa itu tahap awal. Karzai membentuk dewan perdamaian itu untuk berunding dengan Taliban sebagai imbalan mereka meletakkan senjata dan menerima undang-undang dasar, meskipun tawaran itu ditolak pejuang tersebut.

Ia menambahkan bahwa ada keinginan menyesuaikan hukuman itu dengan persyaratan politik, yang muncul. "Tentu saja kami di Dewan mengakui kepentingan dan upaya pemerintah Afghanistan mengirimkan sinyal politik dalam alur awal politik dan menghapus nama beberapa anggota Taliban," katanya.

Ia menekankan bahwa kemungkinan, tidak semua 50 itu disetujui. "Kami harus mengelola harapan di sini. Tidak semua dari 50 nama itu akan dihapus, jelas, tapi jika kami dapat sampai pada beberapa nama, itu akan menjadi tanda baik," tambah Wittig.

Menghapus seseorang dari daftar itu memerlukan dukungan suara bulat dari Dewan Keamanan.Terdapat 486 orang dalam daftar panitia hukuman itu, 138 di antaranya terkait Taliban. Yang berada di daftar itu menghadapi langkah termasuk larangan perjalanan luar negeri dan pembekuan keuangan mereka.

Panitia itu juga menetapkan pertimbangan usul memecah menjadi dua panitia terpisah bagi Al Qaida dan Taliban daripada memperlakukan mereka sebagai satu kesatuan, kata diplomat Barat.

Itu akan menjadi pengakuan bahwa pusat perhatian Taliban adalah Afghanistan, sedangkan Al Qaida memiliki jangkauan dunia, tambah diplomat itu, dengan menyatakan tenggat memutuskan itu tanggal 17 Juni.

Berita usul itu datang sesaat setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates dalam perjalanan ke Afghanistan mengangkat kemungkinan upaya nyata terhadap rujuk dengan Taliban sebelum akhir tahun ini. "Saya percaya bahwa jika dapat berpegang pada wilayah terebut dari Taliban, kami akan dalam kedudukan itu menjelang akhir tahun ini untuk mungkin berhasil membuka rujuk dengan hormat, atau setidak-tidaknya berada di sikap dapat mengatakan kita telah keluar dari tekanan," kata Gates.

Sekitar 130.000 tentara asing pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan memerangi pejuang pimpinan Taliban, yang telah berlangsung hampir 10 tahun sejak serbuan itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement