Selasa 06 Sep 2011 17:23 WIB

Venue Belum Siap,Test Event Sea Games tak Optimal

Rep: C09/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Panitia Penyelenggara SEA Games XXVI (Inasoc) berharap penyelenggaraan test event dapat digeber selama satu bulan mendatang. Sayangnya, ketidaksiapan venue, ketiadaan dana dan peralatan pertandingan dikhawatirkan menghambat penyelenggarannya.

Deputi I Venues dan Sport Inasoc, Djoko Pramono, mengatakan, pihaknya menjadwalkan penyelenggaraan sejumlah test event seusai libur Idul Fitri 1432 Hijriah. Sayangnya, dana untuk penyelenggaraan test event sebesar Rp 650 miliar juga belum dikucurkan seluruhnya. Padahal, setiap pengurus cabang membutuhkan rata-rata Rp 150 juta untuk test event.

“Beberapa sudah keluar, tapi banyak yang belum. Itu harus cair sebelum test event digelar,” kata dia, di Jakarta, Selasa (6/9). Beberapa venue yang belum selesai pengerjaannya di Palembang juga menghambat penyelenggaran test eventi. Tiga stadion besar, yaitu atletik, menembak, dan renang, dijadwalkan baru akan rampung paling lambat awal Oktober mendatang.

“Terpaksa dimundurkan jadwalnya hingga Oktober karena venue belum selesai, seperti renang dan atletik,” kata Djoko. Selain venue, belum tersedianya peralatan pertandingan juga meninggalkan masalah. Hingga kini, lelang peralatan pertandingan yang dananya dianggarkan pada APBN 2011 belum kunjung dilakukan.

Djoko mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Kementrian Pemudah dan Olahraga mengenai hal ini. “Kami sudah berkirim surat ke Kemenpora agar peralatan pertandingan tersedia sampai batas waktu penyelenggaraan test event,” kata Djoko.

Beberapa cabang sudah menggelar test event sejak Juni lalu. Bulu tangkis menjadikan Indonesia Open Super Series Premier sebagai test event SEA Games, sedangkan Basket pada Kejuaraan SEABA. Namun, sebagian besar cabang lainnya belum melakukan test event, di antaranya fin swimming, futsal, golf, senam, dan judo.

Cabang yang dijadwalkan melakukan test event dalam waktu dekat, seperti kempo di GOR Ciracas, akhir pekan ini, dan anggar di Universitas Indonesia, pekan depan. Selain itu, open water swimming juga akan melakukan eksebisi di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Rabu (7/9) hari ini.

Djoko mengatakan, test event renang di laut bebas tersebut terpaksa belum menggunakan transponder. Sebab, alat pendeteksi lokasi perenang tersebut belum tersedia. “Tapi, kami akan minta SAR untuk siapkan satu heli untuk membantu evakuasi dengan cepat,” kata dia.

Djoko berharap, transponder serta peralatan teknologi informasi lainnya segera siap. Selain itu, ia juga meminta Kemenpora mengucurkan dana kebutuhan panitia pelaksana pertandingan setiap cabor akhir bulan ini.

Panpel setiap cabor setidaknya membutuhkan dana Rp 1 hingga 3 miliar berbagai kebutuhan, seperti, honor dan tiket International Technical Officer, National Tehcnical Officer, dan technical delegate, serta honor pekerja lokal. “Panpel yang tahu apa yang mau dibeli atau disewa,” kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement