Rabu 09 Nov 2011 17:55 WIB

Sasando dan Noken Didaftarkan ke UNESCO

Red: M Irwan Ariefyanto
sasando
Foto: alatmusikindonesia.com
sasando

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Alat musik sasando dari Nusa Tenggara Timur dan noken dari Papua telah didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.

"Kedua alat tersebut sudah didaftarkan ke UNESCO. Bukan karena takut diklaim negara lain, tapi karena mereka (orang-orang) yang menggeluti musik sasando dan noken semakin habis," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Budi Priyadi, Rabu (9/11).

Dengan pengakuan dari UNESCO nantinya akan ada kewajiban bagi Indonesia untuk terus melestarikan dua warisan kebudayaan itu.  Budi mengharapkan alat musik sasando yang biasanya memiliki 23 senar, dapat dimodifikasi menjadi 40 senar. "Kita harapkan ini bisa disetujui oleh UNESCO. Sebab, bukan hanya Indonesia yang mendaftarkan warisan kebudayaannya ke UNESCO," kata Budi Priyadi.

Ia mengakui, sudah ada beberapa warisan budaya Bali yang diakui UNESCO. Hanya saja, jika dibandingkan dengan negara lain, warisan kebudayaan Indonesia yang diakui telah didaftarkan UNESCO masih terbilang minim.

Sasando dan Noken akan diumumkan tahun 2013, karena baru didaftarkan tahun ini. Sedangkan yang akan diumumkan UNESCO tahun ini adalah Tari Saman (Aceh), yang telah didaftarkan tahun lalu.

Selain itu, menurut Budi, seluruh tari-tarian tradisional Bali sudah didaftarkan di UNESCO. Begitu juga Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement