Selasa 07 Feb 2012 20:54 WIB

Pencarian Mahasiswi ITB yang Terseret Arus Libatkan Dua Paranormal

Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT --  Pencarian mahasiswi ITB Jurusan Teknik Kelautan, Angelina Yovanka (19) yang hilang terseret arus saat arum jeram, Ahad (5/2) di Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melibatkan dua paranormal.

Pernyataan melibatkan dua paranormal tersebut diungkapkan Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Arm Edy Yusnandar, Selasa (7/2), untuk mempercepat proses pencarian. Dua paranormal tersebut, kata Edy, merupakan warga setempat yang dipercaya sudah biasa melakukan ritual pencarian bagi warga yang hilang di sungai.

Paranormal sudah didatangkan, Selasa pagi disekitar lokasi hilangnya korban di kawasan Leuwi Peer, Kampung Cibihbul, Desa Tanjungjaya. "Cara ini (mendatangkan paranormal) dipercaya warga untuk mempercepat pencarian," kata Edy.

Proses pencarian yang dilakukan paranormal tersebut dengan cara ilmu kebatinan yakni menerawang keberadaan korban yang hilang di Sungai Cikandang. Saran warga mendatangkan paranormal tersebut, menurut Edy, memang dibutuhkan, apalagi kondisi arus sungai cukup deras menyulitkan petugas pencarian dari Tim SAR, TNI dan Polri yang mengalami kesulitan dalam pencarian korban.

Selain mendatangkan dua paranormal, kata Edi, tim pencarian korban melibatkan sejumlah penyelam karena kedalaman sungai cukup dalam kurang lebih sembilan meter.

"Dalam pencarian ini juga melibatkan penyelam untuk mencari ke dasar sungai," katanya.

Sementara itu peristiwa menimpa mahasiswa warga Jakarta itu dikabarkan hilang ketika berolah raga air Arum Jeram bersama lima temannya. Korban hilang setelah perahu karet yang tumpangi beserta lima temannya menabrak batu, kemudian miring dan terbalik, dan seluruh penumpangnya loncat ke sungai.

Beberapa saat kemudian, lima orang teman korban muncul kembali ke permukaan air sungai, sementara korban hilang tidak diketahui keberadaannya. Diduga korban terjepit didasar sungai dengan kedalaman sekitar 9 meter yang terdapat banyak bebatuan sehingga korban tidak muncul kembali ke permukaan air sungai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement