Kamis 23 Feb 2012 14:31 WIB

Segera Diproduksi, Film Tentang Papua untuk Televisi

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Warga Kampung Gidide, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Foto: Republika Online/Chairul Akhmad
Warga Kampung Gidide, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam waktu dekat ini membuat sebuah film berdurasi sekitar 30 menit tentang budaya serta nilai-nilai yang berkembang dan menjamin kelanggengan hidup masyarakat Papua untuk ditayangkan di TVRI dan 190 stasiun televisi lokal di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Freddy H. Tulung, mengemukakan hal itu dengan didampingi Staf Ahli Bidang Sosial Budaya Kementerian Koordinator Polhukam, Arif Muchiat, Ketua Dewan Kehormatan PWI Tarman Azzam dan tokoh adat Papua, Ramses Ohee, di Jayapura, Kamis (23/2).

Di sela-sela diskusi publik bertajuk "Keberagaman Budaya Dalam Mendukung Kesejahteraan Masyarakat Papua", Freddy H. Tulung mengatakan, gagasan itu tercetus ketika berdialog dengan sejumlah tokoh adat, tokoh agama dan cendekiawan di Jayapura (22/2) bahwa ada ketidakpahaman masyarakat luar terhadap orang Papua.

"Pada saat yang sama, kata dia, juga ada keinginan kuat orang Papua untuk dipahami secara utuh atau tidak hanya dari informasi sepenggal-sepenggal, terutama soal kekerasan," katanya.

Guna menjembatani kesenjangan di antara dua kutub yakni keinginan orang Papua untuk dipahami dan masyarakat luar lebih memahami orang Papua, lanjut dia, maka Kominfo akan membuat sebuah film berdurasi setengah jam.

Film ini akan ditayangkan di TVRI dan semua stasiun TV lokal seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 190 stasiun, tentu diikuti dengan rangkaian kegiatan lain yang mempertegas perhatian pemerintah pusat terhadap Papua.

"Intinya, masyarakat Papua ingin dilihat. Saya akan bawa rumah produksi dan kerja sama dengan 190 operator TV lokal, TVRI dan Asosiasi TV Lokal Indonesia. Subtansinya (materi garapan film) datang dari para pemangku adat," kata Dirjen IKP Kominfo.

Bentuk perhatian lain, lanjut Dirjen IKP, Kominfo akan mengundang sejumlah pemangku adat didampingi para pemuda dari Papua untuk mengisi panggung-panggung diskusi publik di luar Papua.

Dengan demikian, mereka bisa menginformasikan kepada pihak lain soal kebudayaan Papua sebagai bagian dari subkomponen kebudayaan nasional atau kebudayaan Indonesia.

Di forum-forum diskusi publik itulah, katanya menambahkan, para tokoh adat dan pemuda Papua bisa bercerita tentang kesenian, permainan asli, cerita rakyat serta semua hal yang berkaitan dengan kebudayaan masyarakat di Bumi Cenderwasih itu.

Selain membuat film dan menampilkan para tokoh adat dan pemuda di berbagai forum diskusi di luar Papua, saluran lain untuk menyosialisasikan kebudayaan Papua bisa melalui berita-berita bertema "public service obligation" (PSO) di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dengan tingkat sebaran tidak hanya nasional, tetapi juga internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement