Kamis 08 Mar 2012 00:50 WIB

DOC tidak Dipasok Jakarta, Sumsel Terancam Kekurangan Telur

Red: Didi Purwadi
Harga telor terus naik sejak awal Ramadhan hingga menjelang lebaran.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Harga telor terus naik sejak awal Ramadhan hingga menjelang lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Provinsi Sumatera Selatan terancam kekurangan telur ayam pada 2012. Hal tersebut lantaran para peternak ayam petelur kesulitan mendapatkan bibit ayam (DOC/day old chicken) dari Jakarta.

"Selama ini, kita selalu mengalami surplus produksi telur. Tetapi, sekarang para peternak malah kesulitan mendapatkan bibit ayam," kata Anggota Komisi II DPRD Sumsel, Arudji Kartawinata, di Palembang.

Populasi ayam petelur di Sumsel sekitar dua juta ekor yang tersebar di kabupaten dan kota di provinsi ini. Tapi dari jumlah populasi ayam petelur itu, sekitar 30 persennya atau sekitar 600 ribu ekor harus diremajakan. Sementara, para peternak ayam petelur saat ini kesulitan mendapatkan pasokan bibitnya dari Jakarta.

Untuk peremajaan ayam petelur, para peternak selama ini membeli bibitnya dari Jakarta. Tetapi pada tahun ini, mereka malah harus mengantre dalam mendapatkannya.

Sumsel akan mendapatkan pasokan bibit ayam sekitar Oktober 2012. Sementara, pasokan bulan Juli sudah memasuki bulan puasa dan Agustus sudah Hari Raya Idul Fitri. Hal tersebut  tentunya menyebabkan kebutuhan terhadap telur ayam meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement