Rabu 14 Mar 2012 21:53 WIB

Amankan Nyepi, Pecalang Diminta tidak 'Over Acting'

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pecalang
Foto: Antara
Pecalang

REPUBLIKA.CO.ID, AMALPURA - Saat mengamankan ritual Hari Raya Nyepi pada 23 Maret 2012, petugas keamanan desa adat di Bali, atau Pecalang diimbau tidak berlebihan. "Pecalang itu 'superbody'. Sebelum menertibkan warga, hendaknya menertibkan diri sendiri dulu," kata Wakil Kepala Polres Karangasem Kompol Nengah Mustika di Amlapura, Rabu (14/3).

Dia juga mengingatkan para pecalang untuk tidak merokok dan menenggak minunam keras pada saat umat Hindu melaksanakan ritual Hari Raya Nyepi yang bertepatan pada hari Jumat itu. "Kami juga meminta pecalang yang bertugas tidak mengaktifkan ponsel pribadi dan radio jenis apa pun," kata Wakapolres.

Ia menganggap imbauan itu penting, mengingat peran pecalang sangat besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban di desa adat. "Pecalang itu mulatserira. Jadi, harus memproteksi dirinya terlebih dulu sebelum mengamankan daerahnya," katanya.

Nengah Mustika mengemukakan bahwa aparat kepolisian tidak memungkinkan untuk patroli, seperti yang dilakukan oleh pecalang setiap Hari Raya Nyepi. Meskipun demikian, dia tetap mengingatkan pecalang untuk tidak melakukan patroli pada saat situasi di desa adat benar-benar aman dan terkendali.

"Pantauan bisa dilakukan dari jarak jauh. Kalau sudah tertib, pecalang tidak usah wira-wiri. Justru pecalang juga bisa melaksanakan Catur Berata Penyepian," kata Wakapolres. Data di Mapolres Karangasem menyebutkan bahwa jumlah pecalang yang bertugas mengamankan Hari Raya Nyepi di kabupaten paling timur Pulau Bali itu mencapai 1.829 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement