Jumat 16 Mar 2012 20:01 WIB

KLB Diare Temanggung Diduga Akibat Air Tercemar Tinja

Red: Hazliansyah
Penyakit diare (ilustrasi).
Foto: xamthon.net
Penyakit diare (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Jumlah korban meninggal pada kejadian luar biasa (KLB) diare di Desa Bonjor, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bertambah menjadi dua orang.

Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Temanggung Sukamsih, di Temanggung, Jumat, mengatakan korban meninggal kedua yakni balita umur empat bulan M Hamzah.

Balita tersebut meninggal di PKU Muhammadiyah Temanggung pada Kamis (15/3) setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sejak Rabu (14/3).

Jumlah penderita diare di kawasan lereng Gunung Perahu tersebut hingga kini mencapai 72 orang terhitung sejak ditemukan korban pertama meninggal atas nama Sugeng Sodikul Hadi umur 3,5 tahun pada 3 Maret 2012.

Ia mengatakan, dari sejumlah penderita diare tersebut terdapat tiga korban dirujuk ke PKU Muhammadiyah Temanggung, sedangkan lainnya cukup ditangani di Posko KLB diare di Poliklinik Kesehatan Desa Bonjor.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Suparjo mengatakan, KLB diare di Desa Bonjor diduga akibat air yang dikonsumsi masyarakat tercemar tinja dan sampah organik. Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat masih kurang.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian di labolatorium, air di bak penampungan milik warga mengandung bakteri e-coli hingga 2.400 bakteri/cc.

"Seharusnya kandungan bakteri e-coli nol. Air yang tercemar tersebut pada bak penampungan, sedangkan air di sumber mata air bagus tidak ada masalah," katanya.

Ia mengimbau masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan untuk mencegah diare.

"Selama KLB dilakukan pemantauan dengan mendirikan posko pengobatan hingga tidak ada lagi temuan kasus. Posko berlangsung 24 jam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement