Ahad 15 Apr 2012 09:49 WIB

Gempa Pandeglang tak Terkait Gempa Simeulue

Rep: M Akbar/ Red: Didi Purwadi
Sejumlah warga Kampung Jawa Lama berlarian keluar rumah menyelamatkan diri setlah mendengar isu tsunami pasca gempa melanda Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Rabu (11/4).
Foto: Rahmad/Antara
Sejumlah warga Kampung Jawa Lama berlarian keluar rumah menyelamatkan diri setlah mendengar isu tsunami pasca gempa melanda Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, menyatakan gempa Pandeglang pada Ahad (15/4) dinihari tadi tidak terkait dengan lindu yang menggoyang wilayah Simeulue, Nangroe Aceh Darussalam, pada Rabu silam. Gempa berkekuatan 6,0 SR mengguncang wilayah Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten, Ahad dini hari tadi.

''Gempa kali ini tidak terlalu besar sehingga kemungkinan tidak terkait langsung dengan gempa yang terjadi di Aceh,'' kata Irwan dalam pesan singkat kepada Republika, di Jakarta, Ahad (15/4).

Irwan mengatakan gempa tersebut terjadi di ujung utara dari bidang kontak antara lempeng Indo-Australia dan Pulau Jawa. Kategori gempa ini masuk pada gempa subduksi. Cirinya terlihat, kata dia, dari arah jurusan gempa.

Gempa tersebut terjadi di atas 300 derajat dengan kedalaman lebih dari 40 km. ''Mekanisme gempanya merupakan sesar naik (thrust),'' jelasnya.

Sepanjang 2011, kata Irwan, gempa jenis ini telah terjadi beberapa kali. Ia mencatat gempa-gempa sejenis itu terjadi pada 12 Januari dan 30 Desember 2011.

Gempa-gempa ini, sambungnya, membuktikan bahwa subduksi di Selat Sunda secara tektonik masih aktif. ''Adanya daerah kekosongan kegempaan (seismic gap) di bagian barat daya (Selat Sunda) bisa berpotensi menghasilkan bencana kembali di masa depan,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement