Kamis 28 Jun 2012 01:08 WIB

Mantap, Kerajinan Daur Ulang Bali Tembus Eropa

Red: Endah Hapsari
Satu tradisi di Bali/ilustrasi
Foto: Antara
Satu tradisi di Bali/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR---Kerajinan daur ulang berbahan baku "styrofoam" asal Bali, menembus pasaran di beberapa negara Eropa dan dikenal konsumen mancanegara.

"Produk kerajinan yang disukai konsumen seperti berbentuk jam dinding. Barang daur ulang itu telah menembus pasar Eropa sejak dua tahun terakhir," kata Kadek Netty Sri Lestari, perajin yang khusus memproduksi mata dagangan itu.

Dia mengatakan, jam dinding berbahan "styrofoam" tersebut diekspor ke Italia dan Belanda. Kuotanya cukup lumayan, sekitar 500 unit setiap bulan dikirimkan ke negara pemasaran barang di luar negeri.

Selain diekspor, tambah Netty, kerajinan yang dihargai sampai Rp 60 ribu itu juga diminati oleh konsumen pasar domestik, khususnya Lombok dan Sumatera.

"Untuk pemasaran di Pulau Dewata, kami membidik wisatawan mancanegara dengan memasarkannya di Pasar Kumbasari, Denpasar," ujarnya.

Netty menjelaskan, guna meningkatkan penjualan, pihaknya berusaha memperluas promosi, bekerja sama dengan para pemilik pusat oleh-oleh yang ada di seluruh Bali. "Kalau sudah ada dijual di sejumlah toko oleh-oleh membuat lebih banyak orang tahu, hal itu bisa memperluas pemasaran," ucapnya.

Wanita yang juga berstatus perawat tersebut mengaku, setiap hari bersama sejumlah tenaga kerjanya dapat memproduksi kerajinan tersebut sebanyak 25 sampai 50 unit setiap harinya.

Seperti diketahui cendera mata yang dibuat dalam berbagai rancang bangun oleh perajin Pulau Dewata mampu menyumbangkan kontribusi sebesar 4,70 persen dari total ekspor Bali sebesar 159,13 juta dolar AS selama empat bulan pertama 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement