Kamis 06 Sep 2012 21:04 WIB

Kapolda: Solo Aman, tak Seperti di Media

Red: Hazliansyah
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert
Foto: Antara Foto
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek S Triwidodo, menegaskan situasi dan kondisi di Kota Solo saat ini sudah kondusif dan aman pascateror.

"Solo aman-aman saja. Saya ada di sana terus, baik itu sebelum atau sesudah kejadian. Kondisinya wajar seperti biasa, tetap aman," katanya di Pekalongan, Kamis.

Ia mengatakan bahwa saat ini roda ekonomi, bisnis, dan kegiatan masyarakat lainnya di Solo masih terus berjalan tanpa ada gangguan. "Aktivitas kuliner di Solo juga selalu ramai. Bahkan anak-anak muda yang pacaran juga masih jalan terus," katanya sambil bergurau.

Kapolda mengungkapkan, kondisi dan situasi Solo terkesan "mencekam" karena terlalu banyak media yang terus menerus memberitakan kejadian tersebut dan komentar dari sejumlah pihak tentang kondisi Solo yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Yang banyak meributkan, kan... yang ada di Jakarta. Mereka yang ngomong tentang Solo tetapi sebenarnya tidak tahu kondisi sebenarnya di Solo," katanya.

Ia menandaskan bahwa pada kenyataannya tidak ada masyarakat Solo yang akhirnya menunda atau membatalkan kegiatan karena takut adanya kejadian teror. "Yang bikin takut masyarakat adalah maraknya pemberitaan tentang teror itu," katanya.

Ia mengatakan, meski saat ini kondisi di Solo sudah aman dan kondusif namun Polri akan terus meningkatkan dan menjaga menjaga ketertiban dan keamanan. "Kewaspadaan harus tetap dimiliki setiap anggota Polri. Waspada bukan hanya pada aksi teror saja, tetapi juga pada semua hal," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالْمُطَلَّقٰتُ يَتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ ثَلٰثَةَ قُرُوْۤءٍۗ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ اَنْ يَّكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللّٰهُ فِيْٓ اَرْحَامِهِنَّ اِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ وَبُعُوْلَتُهُنَّ اَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِيْ ذٰلِكَ اِنْ اَرَادُوْٓا اِصْلَاحًا ۗوَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ
Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan para suami mereka lebih berhak kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 228)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement