REPUBLIKA.CO.ID, Sudah lazim dan terkenal di Tanah Suci, jika jamaah haji dan umrah dari Indonesia yang ingin pembawa oleh-oleh untuk keluarga di Tanah Air bisanya berkunjung ke Bin Dawood. Pusat perbelanjaan ini terletak di daerah Aziziyah, Misfalah, Sulaymaniyah, dan Ajyad. Berbagai barang dan kebutuhan dijual di tempat tersebut dengan harga yang bersaing.

Seperti halnya di supermarket di Indonesia, diskon menarik bisa didapatkan di tempat belanja ini apabila kita membeli barang dalam jumlah besar. Jika satu potong gamis yang dijual di toko-toko busana di sekitar Masjidil Haram dibanderol dengan harga 40 riyal, maka jika kita membeli satu kodi (20 potong) baju yang sama di Bin Dawood kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 20 riyal per potong.

Kemudian yang tak kalah menariknya adalah pasar Seng. Cinderamata banyak dijual di Tanah Suci Makkah dan Madinah. Lokasi belanja yang dapat memuaskan pengunjung yang tengah mencari cindera mata berupa emas dan perak dikenal di antara jamaah haji asal Indonesia dengan nama Pasar Seng. Pasar ini terletak di dekat Masjidil Haram. Orang Arab sering menyebut pasar ini dengan nama Suqudz Dzahab. Namun, kabarnya karena perluasan Masjidil Haram, pasar ini ikut digusur.

Selain itu, pasar Ukaz juga banyak menjual berbagai jenis buah kurma adalah Pasar Ukaz. Pasar ini terletak di kota Makkah. Dulu Pasar Ukaz merupakan pusat perdagangan masyarakat Makkah yang selalu ramai. Namun sekarang pasar ini agak sepi pengunjung. Luas Pasar Ukaz lebih kecil dibandingkan dengan Pasar Aziziyah.