Ahad 07 Oct 2012 13:02 WIB

'Semut Rangrang' Kumpul di HI, Selamatkan KPK

Red: Dewi Mardiani
Aksi Cicak ('Semut Rangrang') membela KPK di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (7/10).
Foto: Antara
Aksi Cicak ('Semut Rangrang') membela KPK di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Ahad (7/10) pagi, dalam aksi simpatik Save KPK atau Selamatkan KPK.

"Kami di sini untuk membacakan pernyataan warga Indonesia bahwa pada hari ini kita mendukung KPK untuk mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Ketua Dewan Pengurus Kontras, Usman Hamid, yang menjadi salah satu pelopor aksi.

Beberapa artis seperti Once dan gitaris Slank Abdi juga memeriahkan aksi tersebut dengan membawakan beberapa lagu, terutama lagu "Bongkar" karya Iwan Fals yang menjadi lambang pemberantasan korupsi. Warga yang mendukung aksi tersebut juga dapat membubuhkan tanda tangannya ke dalam selembar spanduk panjang "Saya Bangga jadi Warga Jakarta" yang dibentangkan mengelilingi air mancur HI.

Setelah menghibur warga dengan beberapa lagu, Usman kemudian memimpin para pendukung aksi untuk ikut membacakan pernyataan warga Indonesia, yaitu untuk mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kami warga negara Indonesia menuntut Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono,red) tidak berdiam diri terhadap kriminalisasi pimpinan KPK. Kami warga Indonesia mendukung KPK membongkar kasus simulator SIM dan segala bentuk kejahatan korupsi lainnya," kata Usman membacakan sebagian pernyataan.

KPK dan Polri juga diminta bekerja sama sebagai sesama penegak hukum untuk membongkar segala kejahatan yang merugikan bangsa Indonesia. Aksi itu juga menuntut dihentikannya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK dan kriminalisasi terhadap polisi siapa pun yang membongkar korupsi.

"Kita akan mencegah Cicak lawan Buaya, kalau itu terjadi, bukan hanya Cicak yang akan melawan Buaya. Cicak akan dibantu oleh 'Semut Rangrang' warga Jakarta," kata Usman.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menjadi sasaran aksi tersebut dan diminta untuk tidak tinggal diam dan ikut menangani perselisihan antara KPK dan Polri terkait kasus dugaan korupsi simulator SIM. Aksi yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB tersebut berlangsung tertib dan warga mulai membubarkan diri mulai pukul 09.30 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement