Jumat 30 Nov 2012 22:16 WIB

Ibu Rumah Tangga Rentan Terjangkit AIDS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Chairul Akhmad
Seorang perawat tengah memberikan cairan Anti Retroviral Virus (ARV) sebagai obat memperlambat perkembangan virus kepada anak dengan HIV/AIDS.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang perawat tengah memberikan cairan Anti Retroviral Virus (ARV) sebagai obat memperlambat perkembangan virus kepada anak dengan HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Profesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) berada di posisi ketiga pengidap Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Jawa Barat akumulatif hingga tahun 2012.

Posisi pertama pengidap AIDS yaitu kalangan Wiraswasta dan posisi kedua yaitu Profesi Non Profesional atau pegawai.

"Sementara, Pekerja Seks Komerial (PSK) berada di posisi kesembilan," ujar Wiwik, SKM, Pelaku Program Human Immunodeficiency Virus (HIV) Dinas Kesehatan Kota Bogor kepada wartawan dalam Konferensi Pers Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor, Jumat (30/11).

Ia menambahkan, fenomena ini terjadi karena pengidap AIDS terbanyak adalah laki-laki. "Bayangkan, PSK yang mengidap AIDS-nya satu, ia dipakai oleh banyak laki-laki kemudian mereka menularkannya kepada wanita lain," kata Wiwik.

Ia memberi gambaran, jika satu PSK berhubungan dengan 10 laki-laki dalam satu hari, maka ada kemungkinan 10 laki-laki itu akan menularkan kepada 10 wanita lain, contohnya IRT yang merupakan istrinya.

Fenomena inilah yang terjadi di Jawa Barat sehingga IRT menjadi korban. Selain itu, IRT yang mengidap AIDS pun akan melahirkan anak yang positif HIV.

Yusniar Ritonga, Ketua Perhimpunan Konselor HIV-AIDS se-Kota Bogor, mengatakan banyak kasus IRT yang akhirnya depresi ketika mengetahui dirinya terjangkit HIV. "Karena mereka merasa tidak bersalah hingga syok dan tidak terima," ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut Yusniar, sosialisai tentang HIV-AIDS ini sangat penting untuk memberikan kesadaran agar mau memeriksakan diri. "Karena kita tidak tahu, HIV dapat menjangkit semua kalangan," katanya.

Sementara itu, data pengidap HIV-AIDS Kota Bogor sejak 2006 hingga Oktober 2012 tercatat 1.542 orang positif HIV, 949 orang pengidap AIDS dan sebanyak 65 orang meninggal dunia karena penyakit yang tak dapat disembuhkan ini.

Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang, KPAD Kota Bogor mengusung serangkaian kegiatan dengan tema "Lindungi Perempuan dan Anak" dari HIV dan AIDS yang akan dilakukan sejak tanggal 7 Desember hingga akhir Desember 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement