Ahad 02 Dec 2012 21:38 WIB

Banjir Rendam Cianjur Selatan

Red: Taufik Rachman
Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR--Sejumlah wilayah di Cianjur selatan, Jabar, terendam banjir setinggi dua meter akibat meluapnya sejumlah sungai yang membentang di sepanjang wilayah tersebut.

Sejumlah wilayah yang terendam banjir tersebut, beberapa desa di Kecamatan Sindangbarang, dimana hujan yang turun cukup deras dari siang hingga malam menjelang, mengakibatkan jalan utama Sindangbarang-Agrabinta tertutup air bah.

"Hingga saat ini, banjir masih terus meluas dan meninggi akibat meluapnya Sungai Cipamungguan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Sindangbarang. Dampaknya akses jalan terutup hingga ratusan meter," kata Dhea (38) tokoh masyarakat setempat, Minggu.

Dia menuturkan, selain menutup landasan jalan, air bah, menggenangi perkampungan warga di Desa Talagasari dan Desa Kertasari. Dimana saat ini, ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi.

"Sejak sore warga telah diimbau untuk waspada dan segera mengungsi, jika debit air di sungai tersebut, meluap. Menjelang malam, ketinggian air di perkampungan warga mencapai 1 meter," ucapnya.

Selain bencana alam banjir yang memutuskan akses jalan dan merendam perkampungan warga, di wilayah yang sama terjadi bencana alam longsor di beberapa titik, tepatnya di Kampung Cikawung, Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang.

Longsoran tebing, menutupi sejumlah ruas jalan, sehingga akses menuju kota kecamatan dari wilayah tersebut, terputus. Akibatnya warga, terhambat untuk melakukan aktifitas.

Hingga malam menjelang, sebagian besar warga, dibantu aparat setempat, berusaha untuk menyingkirkan material longsoran dari landasan jalan.

"Tidak ada rumah atau sawah yang tertutup longsoran. Hanya jalan penghubung dan jalan utama dari desa menuju kota kecamatan dan jalur utama, saat ini, masih terputus. Harapan kami dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera menurunkan alat berat," kata Muslih (45) salah seorang warga.

Berdasarkan keterangan warga dimasing-masing wilayah yang terkena bencana alam, mengaku, hingga saat ini, belum ada petugas terkait dilapangan, seperti BPBD, Satgana PMI atau sukarelawan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement