Jumat 21 Dec 2012 10:08 WIB

Kasian, 55 Orang Tewas Tenggelam di Pantai Somalia

Red: Dyah Ratna Meta Novi
Ribuan Rohingya mengungsi dari Myanmar dan sering kali hanya menggunakan perahu seadanya yang reyot dan tak layak.
Foto: MSN
Ribuan Rohingya mengungsi dari Myanmar dan sering kali hanya menggunakan perahu seadanya yang reyot dan tak layak.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan, 55 orang telah tewas karena tenggelam di lepas pantai Somalia. Mereka tenggelam karena kapal yang ditumpanginya kelebihan muatan.

Perahu mereka terbalik di lepas pantai Somalia Selasa malam (18/12). Kecelakaan itu merupakan tragedi terbesar di TeluK Aden selama dua tahun belakangan ini.

Juru Bicara PBB Eduardo del Buey mengatakan, kecelakaan ini merupakan yang  terbesar di Teluk Aden sejak Februari 2011.

"Perahu yang mereka tumpangi  menghadapi masalah tak lama setelah meninggalkan Pelabuhan Bosasso di Somalia utara," kata Del Buey, Kamis, (20/12).

Menurut keterangan yang diperolehnya, perahu itu terbalik hanya 15 menit setelah berlayar. "Sebanyak  60 penumpangnya tercebur ke laut," katanya.

Penumpang kapal itu, terang Del Buey, adalah warga negara Somalia dan Ethiopia.

Saat ini, lanjut Del Buey, 23 mayat telah ditemukan, termasuk 14 perempuan, delapan lelaki dan satu anak lelaki yang berusia kurang dari empat tahun. Sedangkan  32 penumpang lagi diperkirakan tenggelam hingga tewas.

Menurut Del Buey, seratus ribu orang telah menyeberangi Laut Merah dan Teluk Aden tahun ini. Mereka tetap nekad walaupun  ada peringatan bahaya dari UNHCR dan lembaga bantuan lain mengenai resiko perjalanan seperti itu.

Menurut Badan Pengungsi PBB, selain  kelebihan penumpang, kapal yang digunakan juga  tak layak berlayar. Terkadang para korban tersebut merupakan korban penyelundupan.

Di tangan para penyelundup, mereka sering menghadapi eksploitasi, pemerasan, bahkan kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement