Senin 31 Dec 2012 02:50 WIB

Tradisi Malam Tahun Baru di Berbagai Belahan Dunia (Bagian 2)

Red: Setyanadivita Livikacansera
Seorang anak meniup terompet 'Naga' jelang perayaan tahun baru pada Sabtu ( 31/12).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Seorang anak meniup terompet 'Naga' jelang perayaan tahun baru pada Sabtu ( 31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Di Negeri Kincir Angin, pada malam tahun baru, orang-orang biasanya merayakan dengan membuat api unggun dan melepas kembang api. Di Belanda, udara yang dingin di penghujung Desember biasanya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan malam pergantian tahun.

Di sana, suhu pada malam pergantian tahun bosa mencapai 11 derajat celcius. Ketika malam sudah sampai di dekat tengah malam, ribuan orang akan melompat ke Laut Utara  yang berada di pantai Scheveningen, dekat Den Haag, Belanda.

Sayangnya, tidak jarang tradisi ini justru memakan korban. Dinginnya malam di bulan Desember, kadang membuat ada korban yang jatuh dari tradisi ini.

Di Jepang, tahun baru adalah liburan yang paling ditunggu sepanjang tahun. Semua tempat usaha dipastikan libur dan pagi pertama di 1 Januari, semua orang akan pergi ke tempat ibadah untuk berdoa.

Di Jepang, sebelum tanggal 31 Desember tiba, masyarakat di sana akan berusaha membayar lunas sema hutang mereka. Mereka percaya, masih memiliki hutang di tahun yang sudah ditinggalkan akan membawa hal buruk bagi kesuksesan di masa depan.

Tertawa juga menjadi budaya yang dilakukan masyarakat selama tahun baru. Masyarakat negeri tempat lahirnya Doraemon ini percaya, tertawa bersama-sama adalah cara mengusir kejahatan dari tahun yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement