Rabu 02 Jan 2013 17:54 WIB

Penduduk Miskin di Jawa Capai 15 Juta Jiwa

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Citra Listya Rini
Pendataan Warga Miskin (ilustrasi)
Foto: Republika
Pendataan Warga Miskin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2012 mencapai 29,13 juta orang. Angka ini dilansir dari survei Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala BPS Suryamin merinci dari jumlah penduduk miskin itu, sebanyak 15,833 juta berada di Jawa. Dari jumlah itu, sekitar 7,119 juta penduduk miskin berada di kota, sementara 8,703 berada di desa.

Dibandingkan dengan jumlah penduduknya, penduduk miskin di Jawa mencapai 11,31 persen. Setelah pulau Jawa, Sumatra memiliki jumlah penduduk miskin yang paling banyak yaotu 6,177 juta jiwa. Sebanyak 2,049 juta penduduk miskin Sumatra tinggal di kota, dan 4,127 tinggal di desa. Presentase penduduk miskin di Sumatra mencapai 11,31 persen.

"Kita menggunakan pendekatan kebutuhan dasar untuk mengukur jumlah orang miskin," ujar Suryamin di Jakarta, Rabu (2/1).

Di Maluku dan Papua presentase penduduk miskin tercatat paling tinggi. Sebanyak 121 ribu penduduk miskin tinggal di kota Papua dan Maluku. Sedangkan sebanyak 1,505 juta penduduk miskin Maluku dan Papua tinggal di desa.

Presentase penduduk miskin di desa dua pulau itu mencapai 31,67 persen. Jika dijadikan angka rata-rata, penduduk miskin di dua daerah itu mencapai 24,14 persen. Angka ini merupakan presentase kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Di Kalimantan, penduduk miskin mencapai 1,989 juta jiwa atau sekitar 6,48 persen. Angka ini merupakan presentase paling kecil penduduk miskin di Indonesia. Di Sulawesi, penduduk miskin mencapai 2,045 juta jiwa atau 11,41 persen.

Sementara itu, di Bali dan Nusa Tenggara jumlah penduduk miskin mencapai 1,989 juta jiwa, atau sekitar 14,66 persen.

Suryamin mengatakan jumlah penduduk miskin ini berkurang dari survei sebelumnya yang dilakukan bulan Maret, yakni mencapai 29,13 juta orang. Pengurangan jumlah penduduk miskin ini, kata Suryamin disebabkan karena inflasi umum selama periode Maret hingga September 2012 cukup terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement