Jumat 22 Feb 2013 20:51 WIB

SDN 02 Pagi Marunda Kepenuhan Terima Siswa Pengungsi

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Djibril Muhammad
  Warga korban banjir Muara Baru Penjaringan di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (29/1).  (Republika/Agung Fatma Putra)
Warga korban banjir Muara Baru Penjaringan di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (29/1). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, CILINCING -- SDN 02 Pagi Marunda kepenuhan menerima siswa pengungsi banjir dari daerah sekitar Muara Baru dan Waduk Pluit. Kelas yang normalnya berisi 30 siswa, kini harus menampung hingga 53 siswa per kelas. 

Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Korban Banjir Penjaringan merangkap  Guru SDN 02 Pagi mengatakan, meskipun situasi ruang kelas penuh, mereka pun masih tetap menerima siswa yang mendaftar untuk bersekolah. Sehingga, bukan tidak mungkin penambahan siswa akan terus terjadi. "Kami tetap menerima, tetap melayani," ujarnya Jumat (22/2).

Sarwoto mengatakan, ia dan guru-guru lain tidak menghadapi kendala yang berarti atas membludaknya siswa. Mereka bisa menyiasati jumlah siswa dengan teknik tertentu. Untuk aturan tempat duduk, masing-masing siswa  punya satu kursi dengan satu meja.  

Salah satu siswi, Claudia (9 tahun), merasa senang karena sudah bisa bersekolah lagi. Setelah banjir besar yang dialaminya, ia nyaris tak bersekolah selama sebulan lamanya. Ia merupakan pindahan dari SDN 04 Penjaringan. "Seneng sekolah di sini, ketemu teman-teman baru lagi dan bisa belajar lagi," katanya.

SDN 02 Pagi Marunda memiliki 8 kelas. Total jumlah siswa di sana termasuk jumlah siswa korban banjir adalah 575 orang. Lokasinya berada sekitar 300 meter dari Rusun Marunda.

Untuk jumlah siswa pengungsi yang kini di mengenyam pendidikan di sekolah tersebut terdiri dari, Kelas I sebanyak 7 laki-laki dan 9 perempuan, Kelas II 8 laki-laki dan 7 perempuan, Kelas III 8 laki-laki dan 8 perempuan, Kelas IV 8 laki-laki dan 4 perempuan, Kelas V 4 laki-laki dan 2 perempuan, dan Kelas VI 1 laki-laki dan 1 perempuan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَاقَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ قٰسِيَةً ۚ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖۙ وَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلٰى خَاۤىِٕنَةٍ مِّنْهُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

(QS. Al-Ma'idah ayat 13)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement