REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siaran luar negeri RRI akan menjangkau negara-negara di kawasan Afrika. Ini untuk mendukung diplomasi Indonesia di benua hitam tersebut.
Kepala RRI World Service Kabul Budiono menjelaskan, perluasan siaran The Voice of Indonesia (Suara Indonesia) ke Afrika dimungkinkan dengan menyewa pemancar di Prancis Selatan. Ini juga selaras dengan upaya pemerintah memperluas ekspor ke pasar-pasar nontradisional di benua itu.
"Peran VOI dalam ikut mengawal diplomasi bangsa dapat ditingkatkan jika mendapat dukungan Kementerian Luar Negeri," katanya, Senin (25/2).
Bentuk dukungan Kemenlu kepada siaran luar negeri RRI itu, katanya, tidak hanya terbatas pada peliputan peristiwa. Atau kerja sama dalam penyiaran agenda internasional, seperti KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Melainkan juga kerja sama penyelenggaraan forum diplomatik. Yaitu dengan sama-sama mencari narasumber dan isu serta berbagi alamat laman dengan Kemenlu.
Program-program acara VOI yang menjangkau berbagai belahan dunia melalui siaran radio gelombang pendek dan internet itu disiarkan dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Arab, Mandarin dan Jepang.
