Kamis 28 Mar 2013 18:53 WIB

Transportasi Laut Lebih Efisien, Ini Alasannya

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
kapal laut (ilustrasi).
Foto: IST
kapal laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I Alfred Natsir menilai pengembangan transportasi laut di Indonesia harus dilakukan by design (dengan terencana). Pengembangan tidak dapat dilakukan secara business as usual (bisnis seperti biasa). "Ini menjadi syarat majunya transportasi laut nasional," tutur Alfred di Gedung Dewan Pers, Kamis (28/3).

Ia menjelaskan, pengembangan transportasi laut harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan ini mencakup pengembangan armada dan kepelabuhanan yang optimal. Kemudian dari sisi objektif, transportasi laut harus mampu menjadi pemersatu bangsa, bukan pemisah bangsa.  

Lebih lanjut, Alfred mengklaim transportasi laut lebih efisein dibandingkan jalur darat dan udara. Ia mengambil contoh pengiriman kargo/barang melalui kapal laut. Dengan kapal laut, volume barang yang diangkut lebih besar serta mampu melintasi pulau, negara bahkan benua. "Efisiensi juga tercermin dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM)," ujar dia.

Berdasarkan perhitungannya, pengangkutan barang sebanyak 500 kontainer menggunakan kapal membutuhkan BBM setara 65 ton. Sedangkan jika melalui darat, maka dibutuhkan 360 ton. Rinciannya, 500 truk untuk mengangkut 500 kontainer serta lama perjalanan sekitar empat hari. "Ini belum termasuk biaya lain yang membebani ongkos logistik."

Alfred juga mengutip data yang menyebut kontribusi transportasi laut terhadap komoditas perdagangan di dunia mencapai 77 persen.  Disusul oleh transportasi darat dengan 16 persen serta transportasi udara sekira 0,3 persen.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!”

(QS. Al-Baqarah ayat 93)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement