Senin 01 Apr 2013 20:34 WIB

Soal Subsidi Kereta, PT KCJ Serahkan ke Pemerintah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dewi Mardiani
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Antara
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kereta api Commuter Jabodetabek (PT KCJ), Tri Handoyo, mengaku hingga saat ini belum tahu berapa besaran subsidi yang akan diberikan pemerintah bagi penumpang kereta api. Dia menyerahkan sepenuhnya persoalan subsidi tersebut pada pemerintah.

"Belum ada pembicaraan lagi (soal subsidi)," ujar dia usai menjadi narasumber dalam acara diskusi publik dengan tema 'Perlukah KRL Ekonomi Dihapuskan' di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Senin (1/4).

Tri mengatakan, hingga saat ini, mekanisme pemberian subsidi masih dalam tahap penggodokan oleh pemerintah. Jika dana yang diberikan besar, sambung dia, maka seluruh penumpang dapat menikmati subsidi. Namun, jika tidak, maka yang akan menikmati subsidi hanya penumpang yang memiliki keterbatasan ekonomi. "Saya harap Juni sudah ada kesiapan subsidi," kata dia.

Mulai bulan Juni nanti, seluruh KRL ekonomi rencananya akan dihapus dan digantikan dengan commuter line. Adanya kebijakan tersebut tentu perimbas pada pengeluaran transportasi masyarakat. Karena itu, pemerintah akan memberikan subsidi bagi penumpang melalui tiket elektronik.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” (Allah) berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”

(QS. Al-A'raf ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement