Rabu 01 May 2013 23:30 WIB

Gajah di Tangkahan Dirawat Dokter Asing

Red: Dewi Mardiani
Gajah sumatra tewas/ilustrasi
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Gajah sumatra tewas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gajah yang dipelihara di lokasi wisata air Tangkahan Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara, bukan hanya dirawat oleh mahout (pelatih gajah), tetapi juga tenaga dokter ahli hewan dari Jerman.

"Gajah di Tangkahan yang juga menjaga kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Langkat, rutin diperiksa dokter dari negara asing tersebut," kata salah seorang perawat gajah di Tangkahan, Budi (38 tahun) ketika dihubungi dari Medan, Rabu (1/5).

Pemeriksaan tersebut, menurut dia, untuk mengetahui perkembangan satwa langka, dan juga kesehatan binatang yang dilindungi pemerintah itu. "Dokter yang menangani kesehatan gajah di lokasi Tangkahan Langkat adalah dari NGO asing," kata Budi.

Dia mengatakan, saat ini jumlah gajah peliharaan di Tangkahan sebanyak tujuh ekor gajah dewasa dan ditambah satu ekor anak gajah berusia 15 bulan yang kelihatan sedang berkembang. Ketujuh gajah tersebut antara lain, Eva (46), Sari (42), Adana (40), Theo (28), Aulia (28), Yuni (23), Oliv (16) dan anak gajah bernama Ame (15 bulan).

"Ketujuh gajah itu tetap didampingi oleh pawang atau pelatih gajah yang sudah memiliki pengalaman dalam mengarahkan satwa tersebut setiap hari berpatroli di kawasan TNGL mengawasi pembalak liar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement