Kamis 11 Jul 2013 14:58 WIB

Istri Pangeran Arab Selundupkan Manusia ke AS, Dijadikan Pembantu

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Human trafficking (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Human trafficking (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Penuntut Umum di California Selatan menuntut seorang putri Arab Saudi pada Rabu dengan tuduhan menyelundupkan manusia yaitu membawa perempuan asal Kenya dan mempekerjakannya sebagai pembantu di Amerika Serikat.

Tertuduh, Meshael Alayban (42) memasukkan perempuan Kenya ke AS untuk bekerja di apartemen kompleks Irvine dengan membayar perempuan sebesar 220 dolar per bulan serta menahan paspornya. Pembantu yang namanya tidak diungkap itu bertugas memasak, mencuci pecah-belah, bersih-bersih, mencuci dan menyetrika pakaian tanpa mendapat hari libur, kata jaksa.

Pihak berwajib juga menemukan empat perempuan Filipina di rumah Irvine yang kemungkinan paspor mereka juga ditahan oleh keluarga Alayban. Kasus tersebut sedang diselidiki untuk mengusut apakah ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyelundupan manusia.

Polisi menahan Alayban pada Rabu pagi di apartemennya, sehari setelah perempuan Kenya itu melarikan diri dan menghentikan supir bus. Alayban menghadapi tuntutan melakukan penyelundupan manusia. Ia dalah istri dari Pangeran Abdulrahman al Saud dari Arab, demikian jaksa penuntut wilayah Orange, Tony Rackauckas.

"Hukum kami dan California tidak bisa menerima perlakuan orang yang mengekang kemerdekaan orang lain dan memaksa orang bekerja atau melayani," ujar Tony Rackauckas. Satu-satunya kesempatan yang diberikan kepada perempuan Kenya itu untuk meninggalkan kompleks Irvine adalah ketika ia ditugaskan membawa tas-tas saat keluarga Alayban bepergian, kata jaksa.

Perempuan Kenya itu juga mengunjungi orang lain yang berkaitan dengan Alayban dan tinggal di kompleks yang sama. Alayban semula mempekerjakan perempuan Kenya itu sebagai pembantu rumah tangga pada Maret 2012 di Arab Saudi untuk bekerja di istana keluarga. Ia dituduh menahan paspor perempuan itu dan mempekerjakannya 16 jam sehari.

Jaksa wilayah Orange mengatakan, perempuan Kenya itu sebenarnya menandatangani kontrak untuk bekerja pada keluarga Alayban selama dua tahun dengan gaji 1.600 dolar per bulan dengan waktu kerja delapan jam sehari untuk lima hari kerja dalam seminggu.

Kepala Polisi Irvine, David Maggard Jr mengatakan dalam pernyataannya bersyukur karena bisa membantu perempuan itu menemukan kebebasannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement