Kenapa Penderita Sakit Maag Merasa Sehat Saat Berpuasa

Rep: Johar Arief / Red: M Irwan Ariefyanto

Sabtu 13 Jul 2013 00:10 WIB

Penderita Maag (ilustrasi) Foto: IST Penderita Maag (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bagi penderita maag, kedatangan bulan suci Ramadhan melahirkan rasa was-was. Pertanyaan yang mengemuka adalah, apakah lambung penderita maag tahan tidak makan dan minum selama 13-14 jam?

Spesialis penyakit dalam, Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta, DR dr Ari Fahrial Syam menjelaskan istilah sakit maag dalam dunia medis dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Penentuan pembagian ini dilakukan dengan peneropongan melalui alat yang bernama endoskopi. "Kebanyakan penderita maag di Indonesia tidak disebabkan kelainan seperti misalnya luka dalam atau luka lecet pada lambung," papar dia.

Dikatakan Ari, pada penderita maag karena gangguan fungsional, biasanya saat berpuasa keluhan sakitnya berkurang dan merasa lebih sehat saat berpuasa. Maklum, keluhan sakit maag pada pasien jenis ini akibat ketidakteraturan makan, konsumsi makanan berlemak, asam dan pedas, serta konsumsi minuman soda dan kopi. "Selama berpuasa, pasien makan lebih teratur," kata dia.

Hal lain, umumnya orang berpuasa akan lebih banyak bersabar dan mengendalikan stres. Hal inilah yang menyebabkan pasien dengan gangguan fungsional tersebut dapat berpuasa dengan baik dan keluhan maagnya akan berkurang. "Karena itu, obat-obatan untuk sakit maag tidak diperlukan untuk pasien yang tidak ada masalah dengan maag selama berpuasa," kata dia.

Yang perlu diperhatikan, bagi penderita maag yang berpuasa adalah asupan makan dan minuman. Ari menyarankan agar mereka yang terkena sakit maag untuk menghindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain, sawi, kol, nangka, pisang ambon, dan minuman bersoda.

Hindari pula, makanan yang sulit dicerna. Sebut saja, kue tar, coklat dan kejut. Sebab, makanan yang disebutkan tadi akan menyebabkan peningkatan asam lambung. Ari juga menyarankan untuk menghindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung seperti cuka, merica dan bumbu merangsang. "Hindari juga sumber karbohidrat seperti beras ketan, mi, bihun, jagung, ubi, singkong, tales dan dodol," kata dia.

Dikatakan Ari, dengan memperhatikan asupan makanan, insya Allah, mereka yang menderita maag dapat menjalankan puasa secara sempurna tanpa gangguan kesehatan."Jika ragu, berkonsultasilah dengan dokter," kata dia.