Rabu 11 Sep 2013 10:05 WIB

PBB Serukan Perlindungan Anak Korban Konflik

Red: Dewi Mardiani
Anak-anak Suriah (ilustrasi)
Foto: huffingtonpost.co.uk
Anak-anak Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Seorang pejabat senior PBB, Selasa (10/9), mengatakan tindakan kolektif yang makin kuat sangat diperlukan guna mengatasi penderitaan jutaan anak yang terpengaruh konflik di seluruh dunia.

Leila Zerrougui, Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB mengenai Anak-anak dan Konflik Bersenjata, mengatakan dalam sidang ke-24 Dewan Hak Asasi Manusia, bahwa anak-anak rentan terhadap penggunaan semua cara perang dan memikul konsekuensi dari konflik saat ini.

Dengan mengutip Suriah sebagai contoh, Zerrougui mengatakan sejak awal konflik tersebut, tiga juta anak telah mengungsi ke luar negara yang dilanda pertempuran itu atau menjadi pengungsi di dalam negeri mereka. Sejak tahun ajaran sekolah yang terakhi, hampir dua juta anak juga telah berhenti sekolah.

Anak-anak Suriah tidak sendirian, dan akses yang terhalang ke pendidikan jauh dari sekedar masalah yang dihadapi oleh anak-anak di daerah yang dilanda konflik, kata wakil khusus PBB tersebut.

"Semua pihak dalam konflik harus berbuat lebih banyak dan dapat berbuat lebih banyak untuk mengurangi pembunuhan dan cacatnya anak-anak sebagai akibat dari operasi militer, dan kesepakatan internasional yang melarang amunisi tandan serta senjata kimia harus dihormati," kata Zerrougui, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (11/9).

Ia menyerukan diberikannya perhatian lebih besar guna menjamin hak budaya dan sosial-ekonomi anak-anak dilindungi dalam konflik, dan juga bagi upaya bersama guna mengidentifikasi penyelesaian praktis untuk menjamin anak-anak memiliki akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan yang menanggapi kondisi dan kebutuhan khusus mereka selama konflik dan pengungsian.

"Jika kita gagal melindung hak mereka, sekolah mereka dan akhirnya masa depan mereka, kita patut mempertanyakan komitmen lama dan bersama kita untuk menegakkan hukum kemanusiaan internasional dan hak asasi manusia. Kita harus berbuat lebih banyak untuk menerjemahkan komitmen ini ke dalam aksi nyata dan menyelamatkan anak-anak dari momok konflik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement