Rabu 23 Oct 2013 07:45 WIB

Penderita HIV di Jakarta Terus Bertambah

Red: Zaky Al Hamzah
Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penderita HIV di Jakarta terus menunjukkan tren kenaikan. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, pada 2012 tercatat 20.775 kasus HIV dan 5.118 kasus AIDS. Satu tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 24.807 kasus HIV dan 6.973 kasus AIDS.

 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, kasus HIV ibarat fenomena gunung es. Dengan semakin giatnya pemerintah melakukan penyuluhan, semakin banyak kasus yang ditemukan.

Menurutnya, hal ini bisa dipandang positif. Sebab, kata Dien, semakin banyak kasus ditemukan menandakan semakin banyak warga yang sadar diri untuk melakukan tes HIV.

Ia menuturkan, penularan HIV di DKI paling banyak ditemukan melalui hubungan seksual. Kebiasaan gonta-ganti pasangan, kata dia, sangat berisiko tertular HIV. Selain itu, lanjut Dien, penularan HIV yang juga banyak terjadi, yaitu melalui kebiasaan menggunakan jarum suntik secara bersama-sama, khususnya bagi para pemakai narkoba.

“Makanya kita punya program jarum suntik steril. Pengguna narkoba menukarkan jarum mereka yang sudah tumpul ke puskesmas dengan jarum suntik yang steril. Sampai Desember 2012, sudah ada 1.831 jarum yang ditukar,” paparnya.

 

Sayangnya, tidak hanya orang berisiko tinggi saja yang bisa tertular HIV. Orang yang jauh dari kebiasaan gonta-ganti pasangan atau memakai narkoba pun bisa saja tertular. Misalnya, melalui penggunaan jarum tato atau tindik, transfusi darah, dan melalui ASI.

Dengan adanya program tes HIV gratis yang diselenggarakan pemprov, ia berharap, makin banyak orang sadar untuk melakukan tes. Agar, apabila ditemukan kasus baru, bisa segera diobati.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS DKI Jakarta Rohana Manggala mengatakan, pada Hari AIDS Sedunia yang jatuh tiap 1 Desember, pihaknya akan menggelar pemeriksaan HIV AIDS di lapas-lapas. Menurut Rohana, lembaga pemasyarakatan tersebut merupakan salah satu tempat yang rawan terjadi penularan virus tersebut.

Pemprov DKI Jakarta sedang menggelar Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau tes HIV gratis hingga 21 November 2013. Selain dilakukan di 44 puskesmas kecamatan yang ada di Jakarta, tes HIV gratis itu juga dilakukan secara mobile dengan mendatangi tempat-tempat hiburan malam yang rawan terjadi penularan HIV. “Kita datangi panti-panti pijat, kemudian kita juga buka di mal, persis seperti Palang Merah Indonesia (PMI) yang membuka gerai donor darah di mal,” ujar Dien.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, selama satu bulan ke depan, setiap kecamatan memiliki satu tim VCT yang akan berkeliling menggelar tes HIV secara gratis di tempat-tempat hiburan malam. Dokter yang bertugas di pukesmas Kecamatan Gambir ini mengatakan, untuk di Jakarta Pusat tim akan menggelar tes HIV di kawasan Tanah Abang dan Gadjah Mada.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama ikut melakukan tes HIV dalam kegiatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Balai Kota, Selasa (22/10). Setelah menunggu sekitar 15 menit, Ahok kembali menemui petugas untuk menemui hasilnya. n c01 ed: wulan tunjung palupi  

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement