Jumat 08 Nov 2013 13:55 WIB

PGN Siap Percepat Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi

Red: Nidia Zuraya
Pipa gas
Pipa gas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap menerima penugasan dari pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia.

"Hingga saat ini PGN telah membangun 6.000 km pipa gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia," kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN, Wahid Sutopo saat ditemui dalam acara Focus Group Discussion bertema 'Transparansi Tata Kelola Gas Nasional Dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat' yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU di Jakarta, Kamis (7/11) malam.

Wahid menyatakan sebagai BUMN, PGN memiliki pengalaman dan kemampuan dalam mendorong pemanfaatan gas bumi nasional. Menurut dia, PGN juga telah membangun infrastruktur gas bumi lainnya seperti Floating Storage Regatification Unit (FSRU) dan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mendukung konversi BBM ke gas bumi bagi industri dan sektor transportasi.

Program konversi bahan bakar minyak ke gas bumi yang diinisiasi oleh PGN juga telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Wahid mengungkapkan dengan menyalurkan gas bumi sebanyak 1.600 MMSCFD atau setara dengan 250 ribu barel minyak per hari, PGN ikut berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga mencapai Rp 200 triliun hingga Rp 300 triliun per tahun.

Sementara itu Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menegaskan pemerintah akan terus mendorong konversi energi ke gas bumi dan energi terbarukan lainnya. "Melalui pemanfaatan energi terbarukan seperti gas bumi dan biodisel negara bisa hemat sampai 100 ribu barel minyak perhari. Pemerintah terus berusaha agar konversi BBM ke Gas Bumi di sektor transportasi dapat segera terwujud. Saat ini beban impor BBM sudah sangat tinggi mencapai Rp 900 miliar per hari," jelasnya.

Susilo menegaskan untuk mendorong dan menjamin pembangunan infrastruktur gas bumi, pemerintah akan menerapkan kebijakan open access pipa gas secara selektif. Selain tidak semua pipa gas dapat digunakan secara akses terbuka (open access), perusahaan BUMN seperti PGN dan Pertagas sudah melaksanakan open access pada ruas pipa gasnya.

"Yang menjadi fokus ESDM adalah mewajibkan setiap perusahaan di sektor gas bumi untuk ikut membangun infrastruktur gas bumi. Pemerintah akan memperketat dan membatasi ruang kegiatan para trader-trader gas yang selama ini justru menciptakan beban biaya tinggi dan tidak menguntungkan negara," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement