Kamis 28 Nov 2013 23:27 WIB

Serbia Dukung RI Agar Dokumen GNB Diakui Unesco

Red: Taufik Rachman
Gedung UNESCO. Ilustrasi
Foto: AP
Gedung UNESCO. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Serbia menyatakan dukungannya pada Indonesia yang ingin menjadikan dokumen Gerakan Non Blok (GNB) Non Aligned Movement (NAM) sebagai salah satu "Memory of the World" oleh UNESCO.

Dukungan Serbia disampaikan Direktur Arsip Yugoslavia di Serbia (Arhive Jugoslavije Republic Serbia-AJRS), Miladin Milosevic dalam pertemuannya dengan delegasi Arsip Nasional RI (ANRI) diwakili Direktur Preservasi Arsip ANRI, Imam Gunarto, dan Dhani Sugiarto dari bagian AudionVisual Archive ANRI, di Beograd, Serbia, kata Counselor Politik KBRI di Serbia, Widya Parsaoran Gultom kepada ANTARA London, Kamis.

Saat ini sedang dirancang working plan antara Arsip Nasional RI (ANRI) dan Arsip Nasional Serbia yang berlaku selama tiga tahun, katanya.

Penandatangan kerja sama lembaga arsip kedua negara pun telah dilakukan di Jakarta bulan Maret 2013 oleh Direktur Arsip Yugoslavia di Serbia Miladin Milosevic , sedangkan working plan pun kembali ditandatangani di Serbia, minggu lalu, katanya.

Duta besar RI untuk Serbia Semuel Samson mengatakan kerja sama antara ANRI dengan Serbia menandai perjalanan hubungan bilateral RI Serbia yang berlangsung selama 59 tahun.

Untuk merayakan kedekatan hubungan kedua negara KBRI di Serbia dengan dukungan Arsip Yugoslavia di Serbia mengelar pameran dokumenstasi sejarah hubungan diplomatik kedua negara bertema "Beograd-Jakarta Diplomatic Relations since its Establihment up to Now" di Gedung bersejarah Arsip Nasional Serbia selama sebulan.

Menurut Dubes Samson, pameran diselenggarakan AJRS bekerja sama dengan KBRI Beograd merupakan implementasi konkret terbentuknya kesepakatan kerja sama di bidang kearsipan antara kedua negara.

Surat-surat Presiden RI pertama Soekarno yang ditujukan kepada Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito menjadi salah satu dokumen yang dipamerkam dalam pameran yang mendapat perhatian masyarakat Serbia yang sangat akrab dengan nama Soekarno.

Surat Soekarno dengan tulisan tangan untuk Presiden Tito itu menjadi dokumen milik arsip Nasional Serbia merupakan salah satu dokumen dari ratusan lainnya yang menandai kedekatan dan keakraban hubungan kedua Kepala negara khususnya hubungan diplomatik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement