REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan kurikulum 2013 akan lebih mengedepankan praktik ketimbang hafalan. Sebab, selama ini, para siswa banyak terbebani hafalan, memang membuat kreativitas menurun.

Kebijakan tersebut mendapat dukungan Guru Besar UIN Syarih Hidayatullah, Andi Faisal Bakti, di Jakarta, Rabu (11/12).

Saat ini, menurut dia, dibutuhkan pendidikan yang dapat mewujudkan bangsa yang memiliki daya saing.

Oleh sebab itu, ia mengharapkan, pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bermartabat, berharkat, berakhlak mulia dna menghargai keberagaman suku, ras dan agama.

Hal tersebut, Andi mengatakan, diperlukan agar para anak bangsa dapat bersaing di era global. Pendidikan, ia menambahkan, juga harus dapat menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap bangsa sendiri, sehingga dapat menumbuhkan kemampuan hidup bersama.

Ia menilai, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu guru adalah dengan menyelenggarakan magang bagi guru dan dosen di sekolah unggulan di luar negeri.

"Mereka bisa belajar dan mendapatkan pengalaman soal pendidikan di negara lain untuk memajukan pendidikan tanah air," katanya menegaskan.