Kamis 13 Mar 2014 14:35 WIB

Jeremy Dullard Gigih Melatih Gamelan Bali di Australia

Red: Maman Sudiaman
jerremy dullard
Foto: abc
jerremy dullard

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA --  Jeremy Dullard menunjukkan kecintaanya terhadap musik gamelan dengan mendirikan sekolah musik Bali. Sudah lebih dari 10 tahun, Dullard dengan gigih memperkenalkan gamelan di Australia. Selain manggung, ia juga berkeliling melakukan pelatihan gamelan.

Jeremy Dullard adalah pendiri yang juga kini menjadi direktur Academi Music Bali, Gamelan DanAnda yang berbasis di Melbourne, Australia.

Sebelumnya ia sudah bermain sejumlah alat musik dengan aliran klasik, jazz, dan pop.

Menurut Dullard, gamelan adalah sebuah orkestra yang unik. "Musik gamelan ini memiliki nada yang khas, selain juga bentuknya yang sangat unik dan antik," ujar Dullard. "Tidak seperti musik barat seperti pada umumnya, setiap pemainnya, sebagai individu, memainkan nadanya masing-masing namun bisa menghasilkan irama yang indah," paparnya belum lama ini.

Dullard pertama kali mengenal gamelan saat ia bersekolah di Victorian College of the Arts (VCA) di tahun 2002. Ia pun pernah membentuk kuartet instrumen musik Bali pada tahun 2004. Selama enam tahun hingga 2010 kelompok kuartetnya, 'Byar' bekerja sama dengan 'MusicaViva In School' berkeliling Australia untuk memberikan pelatihan soal gamelan pada siswa-siswi pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah.

 

Di tahun 2006, Dullard pernah mengunjungi Bali sebagai bagian dari studinya, dimana ia menjalin persahabatan bersama sejumlah musisi lokal di sana.

Dullard kemudian kembali ke Melbourne dan mulai mengajar di VCA pada tahun 2007 dan NMIT pada tahun 2008 untuk seni gamelan angklung, sebelum akhirnya memutuskan untuk membentuk akademi musik Bali, Gamelan DanAnda

Menurutnya, Melbourne adalah tempat yang pas untuk bisa mempelajari budaya lain, termasuk seni musik dan tari dari Bali.

"Melbourne adalah kota kreatif yang banyak menghasilkan karya seni dengan menggunakan berbagai medium, sehingga inovasi yang kolaboratif seperti tidak ada habisnya di kota ini," aku Dullard.

Ada lima jenis ansambel yang diperkenalkan oleh akademi ini: baleganjur, rindik, gender wayang, slonding, dan gong kebyar. "Saya mendapatkan semua ini langsung dari Indonesia dan membutuhkan waktu hampir sepuluh tahun untuk akhirnya bisa memiliki semuanya lengkap," jelasnya.

Akademi asuhannya ini terbuka bagi semua kalangan. Latihan digelar di kawasan Thronbury, sekitar 7 kilometer dari kota Melbourne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement