Jumat 28 Mar 2014 21:56 WIB

Saratoga Targetkan Investasi Baru Perkuat Portofolio

Red: Julkifli Marbun
Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menargetkan investasi baru sebesar 100 juta sampai 150 juta dolar AS pada tahun ini untuk memperkuat portofolio perseroan.

"Pada tahun 2014, Saratoga akan terus melakukan investasi secara disiplin di sektor-sektor bisnis yang memiliki potensi dan prospek baik, dengan menargetkan melakukan investasi baru senilai 100 juta--150 juta dolar AS," kata Chief Financial Officer Saratoga Investama Sedaya Jerry Ngo dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Jerry Ngo mengemukakan bahwa investasi Saratoga pada tahun ini akan tetap berfokus pada sektor bisnis infrastruktur, produk, dan jasa konsumer serta sumber daya alam.

Ia menambahkan bahwa perseroan juga berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk sejumlah perusahaan investasinya, terutama dari sektor bisnis sumber daya mineral, gas, dan minyak bumi serta sektor bisnis infrastruktur, seperti bisnis pembangkit tenaga listrik (power plant).

"Bisnis 'power plant' merupakan bisnis yang prospektif untuk dikembangkan ke depannya mengingat hingga kini masih 70 persen populasi Indonesia yang memiliki akses ke listrik," kata Jerry.

Sementara itu, tercatat Saratoga Investama Sedaya membukukan pendapatan naik 55 persen menjadi Rp3,7 triliun dan berkontribusi terhadap kenaikan laba kotor hingga 31 persen menjadi Rp373 miliar.

"Kinerja positif itu sebagian besar didukung oleh pertumbuhan dan kinerja dari bisnis kilang minyak di bawah perusahaan investasi Saratoga," kata Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Sandiaga S. Uno.

Pada tahun 2013, disebutkan bahwa perseroan meraih total aset mencapai Rp16,2 triliun atau meningkat 26 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp12,9 triliun. Mayoritas peningkatan total aset berasal dari tambahan investasi senilai Rp 4,0 triliun pada 2013.

"Kami bangga di tengah tingginya volatilitas pasar yang diiringi dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketatnya likuiditas di sepanjang triwulan kedua dan ketiga 2013, Saratoga tetap berhasil membukukan pertumbuhan kinerja positif dan tetap melakukan penambahan investasi," kata Sandiaga S. Uno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement