Kamis 17 Apr 2014 16:51 WIB

Oktober, Pameran Printpack and Sign Digelar

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
sepatu yang dibuat dengan mesin cetak 3D
Foto: freedom of creation facebook
sepatu yang dibuat dengan mesin cetak 3D

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kreatif di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang. Kontribusi industri kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan, industri kreatif merupakan kunci sukses Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai 2015. Oleh karena itu, Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh agar dapat unggul pada MEA 2015.

Dalam meningkatkan daya saing dalam industri kreatif, khususnya di bidang percetakan, Creative Network Indonesia (CNI) mengadakan Printpack and Sign Indonesia Expo 2014. Pameran ini menyajikan berbagai produk dan inovasi kreatif di bidang percetakan yang sekarang kebutuhannya sedang meningkat.

Industri percetakan berperan 6,7 persen dari total industri atau Rp 11,7 triliun. "Printing adalah salah satu bagian dari 15 industri kreatif yang semakin meningkat kontribusinya," ujar Project Director Printpack and Sign Indonesia Expo 2014, Suhendra Marzs, Kamis (17/4).

Pameran tersebut akan digelar di Hall B1-B2 JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada 28-31 Oktober 2014. Pameran ini akan memperkenalkan dan menjual produk terbaru, solusi dan layanan jasa peserta pameran, meliputi industri percetakan dan kemasan serta promosi. Peserta pameran diantaranya perusahaan pembuat mesin percetakan, spare part mesin, dan produk cetakan. Pameran ini menyediakan lebih dari 100 booth.

Selain pameran, Printpack and Sign Indonesia Expo 2014 juga menggelar berbagai acara edukasi yang dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing pelaku usaha.

Acara yang sama pernah digelar dengan nama Inaprint. Pameran ini didatangi oleh lebih dari 14 ribu pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 4 miliar dalam waktu empat hari pameran. Suhendra mengharapkan tahun ini bisa mendatangkan 20 ribu pengunjung.

Nilai transaksi yang ditargetkan pun lebih besar, yaitu mencapai Rp 10 miliar. "Karena tahun ini ada perusahaan pembuat mesin cetak yang ikut pameran. Harga per mesin bisa Rp 1-2 miliar," kata Suhendra.

Sejumlah perusahaan asing akan bergabung dala pameran ini. Perusahaan tersebut kebanyakan merupakan penyedia mesin percetakan dari Jepang, Jerman, Korea, Cina, dan Taiwan.

Perusahaan lokal sendiri akan ikut dalam pameran ini. Suhendra mengatakan, ada dua perusahaan lokal pembuat mesin yang ikut dalam pameran. Salah satunya adalah perusahaan pembuat mesin cetak digital format besar yang berbasis di Tangerang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement