Sabtu 03 May 2014 23:52 WIB

Belum Dilunasi, Warga Tagih Sisa Pembayaran Bandara Babullah

Red: Julkifli Marbun
Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Warga empat Kelurahan di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), kembali menagih janji yang disampaikan pihak bandara Banbullah Ternate terkait sisa pembayaran ganti rugi lahan mereka.

Empat warga kelurahan yang menagih sisa pembayaran lahan Bandara Babullah yakni Kelurahan Tarau, Tabam, Sango dan Tafure, kata salah seorag pemilik lahan bandara, Sadek Hi Ali di Ternate, Sabtu.

Menurut warga, pencairan dana ganti rugi tahap terakhir, dijanjikan akan dibayar pada akhir April 2014 lalu, namun sampai saat ini anggaran untuk ganti rugi lahan warga belum diperoleh bahkan terancam tidak dibayarkan oleh pihak Bandara Babullah Ternate.

Hal ini kemudian memicu warga menuntut pihak bandara Babullah, untuk segera membayarkan sisa dari pembayaran lahan milik mereka tersebut.

Sedikitnya, 445 keluarga pada empat kelurahan di Ternate Utara itu, akan menerima ganti rugi lahan garapan, namun dari jumlah tersebut, baru 440 yang sudah diproses pembayarannya. Meski telah diproses, namun sampai saat ini pembayaran tahap akhir itu belum kunjung dilakukan.

Pihak Bandara beralasan, mereka masih menunggu pimpinan mereka yang saat ini sedang keluar daerah dan alasan tersebut, menurut warga, disampaikan berulang-ulang oleh pihak Bandara saat warga menanyakan soal ganti rugi.

Menurut Sadek, sebelumnya ketika warga mendatangi bandara Babullah Ternate dan bertemu kepala Bandara, beliau berjanji akan dilunasi pembayaran tahap akhir itu pada pertengahan April namun sampai saat ini, dana tersebut belum juga dibayarkan.

"Ketika tiba waktunya pihak bandara kembali berkilah dan berjanji akan dilunasi pada akhir April tepatnya pada 30 April namun saat warga kembali menanyakan janji tersebut, alasan pihak bandara, pimpinan mereka sedang berada di luar daerah" tambahnya.

Padahal, kata Sadek, warga telah melakukan proses administrasi, sesuai yang diminta pihak bandara, yakni membuka rekening BRI Cabang Ternate dan itu pun sudah dilakukan sejak dari dua bulan lalu.

"Tetapi, hal itu tidak jadi masalah asalkan kita jangan dibohongi seperti ini, kecuali anggarannya tidak ada, kan pembebasan lahan jasa garapan bandara itu yang mereka sampaikan ke kita itu dari APBN tapi kenapa ini bisa terlambat dan di gantung-gantung seperti ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Malut, Taufik Madjid ketika dikonfirmasi mengakui, jumlah warga yang menerima kompensasi lahan garapan di empat kelurahan sebanyak 445, dari angka ini, biaya ganti rugi yang diberikan pihak bandara bervariasi, tergantung volume atau luasnya lahan yang dibebaskan.

Warga dari empat kelurahan di sekitar Bandara Babullah yang menuntut ganti rugi atas lahannya yang terkena perluasan bandara, Taufik mengatakan, Pemprov Malut akan mengupayakan pembayaran ganti rugi itu sebesar Rp11,3 miliar pada APBD 2014 tahun ini.

Bandara Babullah Ternate yang kini memiliki panjang landasan 2300 meter dan lebar 35 meter setiap hari dilayani tujuh maskapai penerbangan dengan jumlah penumpang yang naik maupun yang turun sekitar 900 orang per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement