Rabu 28 May 2014 16:30 WIB

Hanisa Putri Diet Sehat dengan Berpuasa

Red:

oleh:Hanan Putra -- Berpuasa itu dapat menyehatkan bagi pelakunya.

Setiap orang pastinya menginginkan tubuh yang ideal apalagi bagi kaum Hawa. Dengan maraknya kampanye perang terhadap obesitas, metode-metode diet pun banyak dicari. Namun sebenarnya, Islam sendiri sudah mendidik umatnya untuk sehat sekaligus berdiet.

Itulah yang saat ini ditekuni oleh seorang gadis belia, Hanisa Putri. Awalnya, ia risih dengan berat badannya yang berlebih. Namun, pendidikan agama yang ia terima selama bersekolah di Pondok Pesantren Diniyah Putri Padang Panjang menjadikannya terbiasa mengembalikan segala sesuatunya kepada agama.

Menurutnya, Islam sendiri mempunyai solusi bagi mereka yang ingin berdiet. Seperti salah satu hadis, “Puasalah, kamu akan sehat.” (HR Thabrani).

Hadis Rasulullah tersebut benar-benar menjadi fokusnya untuk bisa hidup sehat sekaligus menurunkan berat badan. Awalnya, hanya karena memang ingin berpuasa sunah dan mengganti puasa Ramadhannya. Namun, secara tak sadar, berpuasa sunah ternyata berpengaruh besar bagi tubuhnya. Ketika berpuasa, ia menjadi lebih bugar, energik, sekaligus langsing.

“Dengan berpuasa, asupan kalori untuk tubuh lebih sedikit, kemudian menjadikan pembakaran lemak dalam tubuh lebih optimal,” katanya kepada Republika.

Gadis minang tamatan Akademi Kebidanan Ford de Cock itu mengatakan, dari sudut pandang kedokteran puasa memiliki segudang manfaat bagi tubuh. Puasa merupakan senjata paling ampuh mengobati racun. Puasa juga merupakan satu-satunya sarana yang dapat menguatkan sel-sel tubuh agar bersih dari berbagai macam racun yang terakumulasi secara aman dan tanpa efek samping.

Ia menerangkan, puasa mampu mengobati penyakit jantung dan memperkokoh dinding arteri sistem organ jantung. Bahkan, puasa juga bisa mengobati kecanduan rokok dan nikotin dengan membersihkan sel-sel dari racun yang disebabkan aktivitas merokok. Intinya, dengan berpuasa akan menjadikan orang lebih sehat dan panjang umur. Puasa secara teratur dan dalam kurun waktu tertentu membantu mengawetkan organ tubuh.

Jadi, bagi Putri puasa sangat masuk akal sebagai salah satu metode diet. “Contoh riilnya aja begini. Saya pernah ukur secara matematisnya. Ketika sebelum sahur, saya hitung kadar lemak saya 32,5 persen dari keseluruhan tubuh. Menjelang berbuka, kadar lemaknya sudah turun 0,7 persen menjadi 31,8 persen. Ini mungkin biasa aja, tapi coba kalau kita rutinkan puasa Senin-Kamis selama sebulan, totalnya sudah 5,6 persen. Itu sudah bisa turun 10 kg, kan,” ujarnya memaparkan.

Setelah menyadari diet dengan berpuasa sunah tersebut membawakan hasil, ia pun mengajak kedua orang tua dan saudaranya untuk ikut menerapkan metode dietnya itu. Hasilnya, dalam beberapa bulan kedua orang tuanya pun berhasil langsing. Anak kedua dari empat orang bersaudara ini pun berhasil menurunkan saudaranya yang lain untuk ikut langsing.

Putri menjelaskan, pola diet yang salah sebenarnya bisa merusak bagi tubuh. Patokan diet tidak hanya sekadar turun berat badan, tapi juga perlu dipahami lebih jauh. Misalkan, apakah benar yang dikurangi tersebut merupakan lemak atau malah otot tubuh. Menurut Putri, di sinilah efektifnya puasa sunah karena yang dibakar merupakan lemak, bukan massa otot. “Kalau kita ingin diet, itu kan menurunkan kadar lemak, bukan otot,” katanya.

Menjadikan puasa sebagai jalan diet bukan serta-merta bisa berjalan efektif begitu saja. Ada hal-hal yang mesti diperhatikan seseorang dalam berpuasa. Putri menyarankan, untuk berpuasa, harus banyak minum. Kalkulasi minum yang dibutuhkan seseorang 70 persen dari berat badan. “Misalnya, berat badan saya 60 kg. 70 persen dikali 60, jadinya 4.200 ml. Jadi, kebutuhan saya lebih kurang 4,2 liter per hari,” ujarnya.

Ia berupaya untuk banyak minum ketika sahur karena puasa sangat rentan dehidrasi.

Selain banyak minum sebelum berpuasa, ia juga menyarankan untuk banyak mengonsumsi protein. Tujuannya guna menjaga massa otot agar tidak ikut tergerus oleh puasa.

Sumber protein yang menurutnya baik dikonsumsi, yaitu protein nabati. “Sebenarnya protein hewani juga bagus, seperti putih telur. Tapi, sekarang ini kan banyak bahan kimianya. Kita tahu sendiri ayam itu pasti disuntik. Jadi, saya lebih cendrung ke protein nabati, seperti soya,” katanya.

Selanjutnya, ketika berbuka puasa, tidak diperbolehkan pula makan sampai kalap kekenyangan. Biasanya, dengan berpuasa lambung seseorang akan mengecil. Jadi, ketika berbuka, seseorang lebih cenderung cepat kenyang karena lambungnya mengecil. Namun karena terbawa nafsu, seseorang mempersiapkan makanan berbuka yang banyak. “Jadi, jangan ikuti nafsu. Buka puasa bukan balas dendam setelah gak makan seharian,” ujarnya menekankan

Ketika semua itu dijalankan, berpuasa sunah sekaligus berdiet ia klaim pasti berhasil. “Intinya, kalau orang puasa itu, pasti berat badannya turun,” kata Putri.

Putri mengingatkan, niat berpuasa yang utama adalah sebagai suatu ubudiyah kepada Allah SWT. “Jangan sampai salah niat. Puasa itu untuk ibadah. Adapun turun berat badan itu bonusnya,” ujarnya.

Kendati tamatan akademi kebidanan, saat ini Putri tak terlalu fokus dengan bidangnya itu. Ia lebih cenderung memosisikan diri sebagai konsultan kesehatan yang memandu kliennya untuk berdiet. Di samping itu, ia bersama rekan-rekannya disibukkan mengelola sebuah kafe sehat yang menyajikan minuman dan makanan pendukung diet. “Menolong orang untuk sehat itu tugas mulia dan pasti berpahala.”  ed: hafidz muftisany

***

Biodata

Nama : Hanisa Putri, Amd Keb

Panggilan  : Putri

Facebook  : facebook.com/putry.anisa2

Twitter : @mrs.putrii

Instagram : put3anisa

TTL : Payakumbuh, 9 November 1990

Pendidikan : D-3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort de Kock Bukittinggi Sumatra Barat

Prestasi/ Penghargaan    :

* Duta Aktivis Muda Anti Rokok 2014

Pekerjaan        :

* Konsultan nutrisi dan diet sehat

* Founder Fasting Healthy Community

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.

(QS. Al-Baqarah ayat 83)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement