Ahad 01 Jun 2014 14:14 WIB

Bulog OKU Sediakan 10 Ribu Ton Raskin

Red: Julkifli Marbun
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Badan Urusan Logistik Sub Divre Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menyediakan stok 10,6 ribu ton beras untuk kebutuhan selama Ramadhan 2014 bagi keluarga miskin di OKU induk, OKU Timur dan OKU Selatan.

"Stok beras untuk keluarga miskin (Raskin) disiapkan kebutuhan selama Ramadhan termasuk Idul Fitri 2014 itu dinilai mencukupi, bahkan hingga Maret 2015," kata Kepala Bulog Sub Divre Ogan Komering Ulu (OKU) Meizarani di Baturaja, Minggu.

Dikatakannya, pihaknya menyediakan stok beras mencapai 10,6 ribu ton diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah OKU Induk, OKU Timur dan OKU Selatan sampai Maret 2015.

"Bahkan, rencananya kami akan mengirim raskin sebanyak 2.000 ton ke Kabupaten Lahat," ujarnya.

Selain itu, kata dia, Bulog Sub Divre OKU saat ini juga telah menyediakan produk berupa beras premium berkualitas dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran, yakni hanya Rp8.000 per kilogram (kg).

Dijelaskannya, beras premium itu lebih murah Rp1.000 hingga Rp1.500 per kg dari harga biasa dibandingkan beres sejenis di pasaran.

Menurut dia, pihaknya sebenarnya sudah lama berencana ingin membangun "bulog mart" atau sejenis minimarket yang menyediakan beras, tepung terigu, minyak goreng dan gula pasir dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran.

Namun kata Meizarani, karena terkendala masalah dana pembangunan bulog mart itu kini ditunda terlebih dahulu.

"Rencananya Kabupaten OKU tahun ini mempunyai bulog mart, namun karena terkendala dana hal itu ditunda dulu," tegasnya.

Kendati demikian lanjut dia, pihaknya tetap menyediakan produk beras premium berkualitas.

"Siapa saja bisa membelinya dengan cara datang ke kantor kami dan memesannya," kata dia.

Dijelaskannya, beras produksi bulog itu sendiri saat ini sudah dipasarkan di OKU Induk, OKU Timur dan Kota Palembang yang rata-rata terjual 80 ton per bulan.

Dia berharap, daya beli masyarakat terhadap beras produksi Bulog tersebut dapat terus meningkat, sehingga nilai jualnya di pasaran dan di tingkat petani bisa dikendalikan.

"Jadi nanti diharapkan tidak ada lonjakan harga yang drastis lagi di pasaran atau nilai jual rendah di tingkat petani," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement