Soal Lobi Mega ke Jaksa Agung, JK: Transkrip Itu dari Mana?
Kamis , 19 Jun 2014, 12:33 WIB
antara
Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan KH Matin Sarkowi (kiri) pada deklarasi dukungan Relawan Bintang 9 untuk Jokowi-JK, di Tembong, Serang, Banten, Senin (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cawapres Jusuf Kalla (JK) menilai lobi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri kepada Jaksa Agung Basrief Arief terkait dugaan kasus korupsi pengadaan Bus Transjakarta sebagai sebuah fitnah. Transkip rekaman atas percakapan tersebut dianggap sebagai upaya kampanye hitam.

JK mengatakan, bukan sikap seorang Megawati melakukan lobi politik dengan cara tersebut. Karenanya, ia yakin ada yang sengaja memunculkan isu tersebut. Mega dan Basrief pun dianggap tak memiliki hubungan khusus, apalagi sampai membicarakan kasus hukum.

"Itu fitnah saja. Mega tak mengurus hal tersebut, bahkan saya dan Jokowi bersama tim tidak pernah membicarakan dugaan kasus ini. Biarkan itu urusan DKI Jakarta. Orang yang memunculkan kasus itu harus diusut," kata JK usai menghadiri deklasari Banser NU, Rabu (18/6).

Dia membantah kalau Basrief merupakan kader parpol. Menurutnya, ia adalah jaksa karier yang diangkat presiden dan tidak mungkin bisa dipengaruhi. 

Ia pun merasa dirugikan dengan adanya tudingan itu. Karenanya, ia mendorong tim untuk melakukan upaya hukum. 

"Transkipan itu diperoleh dari mana? Pastinya ada orang yang merekam langsung, sedangkan jika lewat telepon, tentu melibatkan intelijen dalam melakukan penyadapan. Tapi saya tahu betul, Mega tidak akan melakukan tindakan seperti itu," ujar dia.

Megawati, menurut dia, merupakan seorang negarawan yang sesungguhnya. Sebab ia memilih untuk menyerahkan tiket capres ke orang yang. Padahal ketua umum yang memperoleh suara kurang signifikan sekali pun mencalonkan diri untuk maju sebagai presiden.

"Bagaimana mungkin Mega sampai mau melakukan tindakan seperti itu. Kami pun tidak pernah membahasnya, fokus Jokowi-JK adalah memenangkan kontestasi pilpres," kata JK.

Sebelumnya, beredar transkip percakapan antara Megawati dan Basrief yang menyoalkan dugaan kasus bus Transjakarta. Ada permintaan dari Megawati agar persoalan hukum itu tidak sampai melibatkan capres Jokowi.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar