REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri meminta media massa untuk mengawal demokrasi tanpa fitnah. Sehingga tercipta suasana yang sejuk dan kondusif menjelang Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang.

"Proses demokrasi dan pilpres kali ini banyak diwarnai kampanye hitam, fitnah, hingga pendiskreditan," katanya saat berdiskusi dengan awak media dalam kunjungan ke berbagai kantor redaksi di Surabaya, Jumat (4/7).

Dalam kunjungan itu, Megawati mengajak media untuk menjaga suasana tetap kondusif melalui pemberitaan yang tidak menebar fitnah. Media juga diminta mengawal proses pencoblosan dari indikasi adanya kecurangan.

"Media harus ikut mengawal proses demokrasi ini sejak kampanye hingga pencoblosan. Janganlah semakin memanaskan dengan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang membuat suasana semakin panas," ujarnya.

Menurutnya, peran media juga dibutuhkan dalam mengawal proses demokrasi. Sehingga demokrasi tidak menyimpang dari jalurnya. "Sosialisasi media sangat penting untuk ikut mengawasi netralitas penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU. Proses penghitungan perlu dicermati juga agar tidak terjadi pemutarbalikan fakta," katanya.

Megawati didampingi beberapa fungsionaris PDI Perjuangan. Antara lain Pramono Anung, Erico Sotarduga, dan pengurus Jawa Timur, Sirmadji Tjondropragolo, Whisnu Sakti Buana, dan Bambang Dwi Hartono.