Rabu 17 Sep 2014 07:27 WIB

Rusia Terancam Resesi Ekonomi

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Sperbank, lembaga keuangan terbesar Rusia, manjadi salah satu yang dikenai sanksi AS, sebagai tanggapan AS terhadap serangan Rusia ke Ukraina.
Foto: Reuters
Sperbank, lembaga keuangan terbesar Rusia, manjadi salah satu yang dikenai sanksi AS, sebagai tanggapan AS terhadap serangan Rusia ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Rusia berisiko tergelincir dalam resesi ekonomi. Pemerintah Rusia dianggap tak cukup berinvestasi dalam perekonomian menanggapi sanksi yang diberikan Barat.

Hal tersebut diungkapkan mantan menteri keuangan Rusia Alexei Kurdin, pada Selasa (16/9). Ia mengkritik strategi ekonomi pemerintah sejauh ini. 

Kurdin merupakan pendukung kuat reformasi liberal. Ia menjadi hampir satu-satunya suara dalam elite Rusia yang mempertanyakan kebijakan ekonomi sejak krisis Ukraina.

Kurdin mengatakan, Moskow tak memiliki dana untuk berinvestasi dalam perekonomian yang lesu. "Dalam saat yang sulit ini, akan sangat berguna untuk meningkatkan investasi pemerintah. Ini apa yang dibutuhkan pasar sekarang. Untuk memotong investasi pemerintah sekarang dan kenaikan gaji yang pantas," uajrnya.

Kurdin selama ini kerap dipanggil oleh Presiden Vladimir Putin, terutama untuk membahas masalah ekonomi statis. Kurdin memperkirakan, ekonomi Rusia akan stagtnan tahun ini atau melemah. 

Kurdin menambahkan, pertumbuhan ekonomi bisa negatif pada 2015. Penurunan bahkan bisa jauh di bawah perkiraan pemerintah, yakni 0,5 persen pada 2014 dan 1 persen tahun depan.

"Sanksi yang diberlakukan akan berdampak satu hingga dua tahun, karena telah memotong peluang investasi," kata Kurdin. 

Ia juga memperingatkan jika sanksi lebih lanjut diberlakukan, ekonomi Rusia bisa turun sebesar 3-4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement