Kamis 25 Sep 2014 14:01 WIB

Banjir Masih Tergenang, Warga Langkat Bertahan di Pengungsian

Red: Hazliansyah
  Seorang warga bermain gitar di tengah pemukiman yang terendam banjir di Baleendah Kabupaten Bandung, Senin(3/3).  (foto: Septianjar Muharam)
Seorang warga bermain gitar di tengah pemukiman yang terendam banjir di Baleendah Kabupaten Bandung, Senin(3/3). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT, SUMUT -- Banjir yang terjadi di lima kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masih menggenang di berbagai pemukiman warga. Terutama yang berada di Kecamatan Batang Serangan, sehingga warga harus mengungsi ke salah satu masjid yang ada di sana.

"Sudah sejak dua hari ini kami mengungsi," kata salah seorang warga Desa Sei Bamban Kecamatan Batang Serangan Rasmi, di Batang Serangan, Kamis.

Kediaman ibu Rasmi tergenang air setinggi pinggang orang dewasa, meski perlahan mulai surut. Namun dirinya bersama keluarga lebih memilih untuk mengungsi sementara , sambil menunggu air surut seluruhnya.

Selama mengungsi di Masjid Agung Batang Serangan, bantuan dari pihak desa dan kecamatan berupa beras, telur dan mie instan telah diterimanya. 

Secara terpisah, salah seorang warga korban banjir Ponidi menjelaskan bahwa banjir akibat luapan sungai Tenang Batang Serangan ini kerap terjadi setiap tahun, namun belum ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi banjir.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Langkat, serius menanggulangi banjir yang kerap terjadi di kecamatan Batang Serangan, akibat meluapnya air sungai.

Sekretaris Wilayah Kecamatan Batang Serangan Eka Syahputra Depari yang dihubungi menjelaskan bahwa air sudah mulai surut di beberapa lokasi yang terkena banjir.

"Banjir sudah surut di tiga desa yang sempat terkena banjir," katanya.

Masyarakat juga sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan rumah yang terkena banjir akibat meluapnya Sungai Tenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement