Jumat 26 Sep 2014 16:39 WIB

Myanmar Lepas Tentara Anak

Red:

YANGON – Myanmar melepaskan 109 anak-anak dari lingkungan militer, Kamis (25/9), kebijakan terbesar yang ditempuh negara ini dalam mereformasi militernya. Meski demikian, PBB menyatakan, masih ada perekrutan ilegal tentara anak-anak dari keluarga miskin.

Bertahun-tahun, Myanmar masuk dalam daftar negara yang merekrut anak-anak menjadi tentara. Tentara anak bukan hanya ada di tentara pemerintah, tetapi juga pemberontak. Militer selama 49 tahun mengendalikan Myanmar.

Komunitas internasional sering melontarkan kecaman pada Myanmar karena pelanggaran HAM. Termasuk di dalamnya menggunakan anak-anak sebagai tentara. Kini, secara berangsur melakukan perubahan, termasuk mereformasi tentara.

Kepala United Nations Children Fund di Myanmar Bertrand Bainvel menjelaskan, militer ingin meningkatkan profesionalisme tentara.’’Keberadaan tentara anak menghambat kerja sama militer dengan negara lain,’’ katanya.

Pemerintahan semi militer sejak 2011 berupaya menjalankan program-program reformasinya. Mereka, ujar Bainvel, bekerja sama dengan PBB untuk mengeluarkan anak-anak dari lingkungan militer. Sejak Juni 2012, termasuk Kamis (25/9), sudah ada 472 anak yang dibebastugaskan.

Menurut Bainvel, Tatmadaw, nama tradisional militer Myanmar, mempunyai komitmen menghapus tentara anak. Meski demikian, ia mengakui, perekrutan anak-anak untuk dijadikan tentara masih berjalan. Jumlahnya sudah menurun dibandingkan sebelumnya.

Sebagian besar anak-anak yang sekarang masih direkrut berasal dari keluarga-keluarga miskin. Mereka bersedia menyerahkan anak-anaknya untuk memperoleh tambahan penghasilan. Yangon dan Mandalay merupakan dua lokasi perekrutan terbesar.

Banyak warga sipil yang menjadi perantara perekrutan berkeliaran di Yangon dan Mandalay. Keadaan ini membuat pendataan jumlah perekrutan tentara anak sulit. "Sulit memperoleh angka pastinya," kata Bainvel.

Selain itu, PBB menunjukkan pasukan gerilya dari tujuh etnik minoritas yang masih berperang dengan pemerintah juga melibatkan anak-anak. Mereka biasanya berusia di bawah 18 tahun. reuters ed:ferry kishandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement